“Kami ingin setiap nagari di Sumatera Barat memiliki pusat kreatif yang dapat mengembangkan potensi lokal mereka, baik dari sisi budaya, teknologi, hingga ekonomi,” katanya.
Pertanyaan juga datang dari Dr Ardinis Arbain yang menyinggung soal penguatan produk lokal.
Menjawab pertanyaan ini, Vasko menjelaskan bahwa program mereka akan fokus pada diversifikasi produk pangan lokal dan pemasaran berbasis digital agar produk-produk lokal Sumatera Barat bisa bersaing di pasar global.
“Kita perlu memperkuat produk-produk lokal seperti buah, kelapa, dan hasil bumi lainnya dengan bantuan teknologi dan pemasaran digital,” tegas Vasko.
Selain itu, Vasko juga menyoroti pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi dalam memperkuat SDM.
Ia mencontohkan bagaimana perguruan tinggi bisa berperan aktif dalam mendampingi masyarakat di nagari untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi.
“Kita butuh sarjana-sarjana yang kreatif dan bisa memberikan pendampingan kepada masyarakat nagari, agar mereka lebih siap menghadapi tantangan global,” ujarnya.
Ketika ditanya soal mitigasi bencana oleh Dr Nofi Yendri Sudiar, Vasko menegaskan bahwa kampanye sadar bencana akan terus ditingkatkan.
Ia juga menyebutkan bahwa mitigasi bencana harus menjadi bagian dari keseharian masyarakat Sumatera Barat, yang bisa diintegrasikan dengan program Nagari Creative Hub.
“Kami ingin menciptakan masyarakat yang sadar akan pentingnya mitigasi bencana, sekaligus mengajarkan bagaimana mereka bisa memanfaatkan nilai ekonomis dari sampah melalui inovasi,” katanya.
Dengan penampilan yang meyakinkan, Vasko berhasil menjawab semua pertanyaan panelis dengan lugas dan komprehensif.
Meskipun tampil sendiri tanpa kehadiran Mahyeldi, ia mampu tampil maksimal dan memperlihatkan kemampuannya dalam memaparkan visi dan misi pasangan calon Mahyeldi-Vasko untuk masa depan Sumatera Barat yang lebih baik dan bergerak lebih cepat. (*)