PADANG-Setiap Natal dan Tahun Baru harga kebutuhan pokok sering mengalami kenaikkan. Sebagai antisipasi kenaikkan harga sembako, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar menggelar rapat koordinasi daerah stabilisasi harga dan ketersediaan bahan pokok masyarakat se Sumbar.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar, Asben Hendri mengatakan perdagang merupakan sektor dominan kedua perekonomian Sumbar setelah pertanian.
“Salah satu hal penting dalam sektor perdagangan adalah stabiliasasi harga dan ketersediaan bahan pokok masyarakat,” terang Asben, saat membuka rakor daerah stabiliasasi harga dan ketersediaan bahan pokok masyarakat se Sumbar jelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, Selasa (30/11).
Dijelaskannya, saat ini perkembangan harga bahan pokok masyarakat sebagian besar dalam kondisi stabil. Hanya saja ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikkan, yaitu minyak goreng, cabai dan telur ayam.
“Kenaikkan harga minyak goreng sudah berlangsung cukup lama. Ini karena harga minyak sawit mentah dunia yang meningkat signifikan sebesar 52, 23 persen dibanding kondisi November tahun lalu. Kenaikkan harga cabai di beberapa tempat disebabkan mulai berkurangnya pasokan karena musim panen raya mulai memasuki fase akhir,” terang Asben.
Sementara, kenaikkan harga telur ayam merupakan koreksi harga menuju harga normal setelah sempat anjlok beberapa waktu lalu.
“Pada rakor ini saya menekankan kepada kita semua, akan pentingnya dukungan sinergi dari pemerintah daerah. Ini dalam upaya menjaga stabilisasi harga dan pasokan barang kebutuhan pokok serta menjaga agar ekonomi tetap tumbuh selama pandemi,” sebut Asben.
Kepada distributor dan pelaku usaha diminta untuk selalu menjaga harga pada tingkat wajar, sesuai dengan harga acuan yang ditetapkan pemerintah.
“Kita berharap harga sembako jelang Nataru bisa tetap dalam kondisi yang wajar dan tidak mengalami kenaikkan tinggi. Sebab saat ini pandemi masih berlangsung dan daya beli masyarakat pun belum pulih. Terlebih jelang Nataru pemerintah akan menetapkan PPKM level 3a di seluruh Indonesia,” katanya.
Kabid Perdagangan Dinsperindag Sumbar, Ridonald, menjelaskan pemerintah provinsi melalui disperindag, dinas pangan, dinas pertanian, dinas peternakan dan OPD terkait lainnya didukung pemda kabupaten/kota, bulog, distributor, perwakilan BI serta beberapa CSR perusahaan berupaya melakukan langkah antisipasi dengan menggelar pasar murah.
“Pasar murah ini kami gelar di enam kabupaten/kota dengan tujuh lokasi. Pemprov Sumbar juga akan bekerjasama dengan Satgas Pangan Polda Sumbar dab polres kabupaten/kota. Tujuannya melakukan pengamanan dan mengawasi pendistribusian bahan pokok masyarakat guna mencegah terjadinya upaya-upaya penimbunan barang oleh oknum tak bertanggung jawab,” terang Ridonald lebih jauh.
Disebutnya, lokasi operasi pasar di enam daerah adalah Padang Panjang, Kabupaten Pasaman Barat, Agam, Pessel dan Tanah Datar. Harga sembako yang dijual di pasar murah itu lebih rendah dari harga pasar. Misal, minyak goreng per liter di pasar Rp19.000, di pasar murah dijual Rp14.000 per liter. 107