SOLOK – Dalam kunjungan silaturahmi ke Kabupaten Solok, Kamis (12/3), calon Gubernur Sumbar Ir. H. Mulyadi disuguhi makan enak dengan sambal lado, goreng ayam kampung yang disajikan bersama Bareh Solok yang sudah mendunia. Emak-emak pun menyambut; “Mulyadi gubernur kito… Mulyadi gubernur awak…”
Di hadapan emak-emak yang antusias itu Ir. H. Mulyadi mengharapkan, agar masyarakat Kabupaten Solok selalu menjaga produksi Bareh Solok yang merupakan unggulan dan sudah mendapat Sertifikat Indikasi Geografis dari Kementrian Hukum dan HAM.
“Mari kita jaga luas sawah yang telah menghasilkan Bareh Solok ini, jangan makin berkurang karena berkurang pula pendapatan masyarakat,” kata Ir. H. Mulyadi di hadapan ratusan masyarakat, terutama emak-emak di Nagari Batu Banyak, Kec. Lembang Jaya, Solok.
Menurut Ir. H. Mulyadi, untuk menjaga produksi Bareh Solok agar tetap hebat adalah dengan mempertahankan areal sawah, juga dengan irigasi yang lancar dan cara bercocok tanam yang baik.
“Irigasi yang kecil dan menengah bisa dibiayai oleh pemerintah daerah. Untuk irigasi besar butuh dana banyak dan adanya di pusat, maka saya akan ikut berjuang bersama-sama Pemda,” kata Anggota DPR RI selama tiga periode ini termasuk sekarang periode 2019-2024.
Mulyadi memang terkenal bertangan dingin mampu meraih dana pusat ke Sumbar dalam bentuk proyek pembangunan. Beberapa hasil perjuangan Ir. H. Mulyadi adalah Jembatan Layang Kelok 9, Jalan Manggopoh-Simpang Empat, listrik tenaga surya, ribuan konverter kit untuk nelayan, Jalan Tapan-Batas Bengkulu dan lain-lain, yang totalnya lebih dari Rp6 triliun.
Dalam kunjungan silaturahmi ke Kab. Solok ini, Mulyadi didampingi oleh Wakil Ketua DPRD Sumbar H. Suwirpen Suib, SH., yang juga Ketua S3 (Solok Saiyo Sakato) organisasi perantau Solok Raya. Tampak hadir dalam pertemuan Ir. H. Yulteknil, MM., mantan Ketua DPRD Sumbar, Camat Lembang Jaya Drs. Vice, MM., Wali Nagari Batu Banyak Viva Martha, Ketua KAN Agusni Payuang Alam dan ninik mamak serta tokoh masyarakat.
Saat ini, luas areal sawah yang memproduksi Bareh Solok mencapai 22 ribu hektar, sudah berkurang seribu hektar sejak dua tahun lalu. Berkurangnya areal sawah ini karena berubah fungsi menjadi kebun sayuran, kolam ikan dan bangunan rumah.
“Dalam perjumpaan dengan Pak Bupati Gusmal harapan agar areal Bareh Solok dipertahankan juga sudah saya sampaikan, malah saya berharap ada Perda untuk menjaga luas sawah di Kab. Solok ini,” kata Mulyadi, yang terkenal dengan Program Pengembangan Pedesaan PPID ini.
Data dari Pemda Solok menyebutkan, produksi Bareh Solok tahun 2019 mencapai 231 ribu ton dari jenis beras Sokan dan Anak Daro. Tidak semua kecamatan di Kabupaten Solok penghasil Bareh Solok, ini antara lain Kec. Kubung, Kec. Lembang Jaya, Kec. Bukit Sundi, Kec. Gunung Talang dan Kec. X Koto Singkarak.
Di akhir pertemuan silaturahmi ini, ratusan emak-emak curhat tentang tidak stabilnya harga bahan kebutuhan pokok. Menjawab hal itu, Ir. H. Mulyadi membantu emak-emak Nagari Batu Banyak dan Nagari Batu Bajanjang dengan paket sembako. (*/benk)