Padang  

Dokter Perusahaan PT Semen PadangAjak Masyarakat Padayo Terapkan PHBS

PADANG – Dokter Perusahaan PT Semen Padang, dr. Andy Riva Dana, MKK, AIFO K mengajak masyarakat Padayo untuk menerapkan PHBS. Karena, PHBS adalah kesadaran pribadi untuk mempertahankan status kesehatan, sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan, dan dapat berperan aktif dalam aktivitas masyarakat.

Dia juga menyampaikan beberapa elemen tempat aktivitas PHBS. Di antaranya, PHBS di rumah tangga, PHBS di sekolah, PHBS di tempat kerja, PHBS di sarana kesehatan, dan PHBS di tempat umum. Namun, kata dia, PHBS di rumah tangga merupakan hal yang sangat penting dilakukan agar aktivitas PHBS lainnya bisa dengan mudah diterapkan dimana pun berada.

“Untuk di rumah tangga ini, ada 10 PHBS yang harus dilakukan, yaitu persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi ASI ekslusif pada bayi dan balita, menimbang bayi dan balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, dan memberantas jentik nyamuk di dalam rumah sekali seminggu,” katanya.

Hal itu dia katakan saat PT Semen Padang mengambil langkah nyata dengan menggelar Aksi Gerakan Masyarakat (Germas) Sehat di Padayo, Senin (12/2) dalam rangka memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional.

Kemudian, lanjutnya, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik secara rutin, dan tidak merokok di dalam rumah. “Kami berharap, masyarakat Padayo membiasakan PHBS di rumah tangga ini dalam kehidupan sehari-hari, supaya status kesehatan keluarga bisa kita pertahankan. Kalau kesehatan keluarga kita bagus, maka secara sendirinya kita bisa juga untuk berperan aktif dalam lingkungan,” ujarya.

Dalam kesempatan itu, dr Andy juga ikut menyampaikan tentang sosialisasi penyakit HIV AIDS kepada warga Padayo. Kata dia, HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit. Sedangkan AIDS, adalah kondisi di mana HIV sudah pada tahap infeksi akhir.

“Nah, ketika seseorang sudah mengalami AIDS, tubuh tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan. Untuk itu, jangan sampai tertutar penyakit HIV AIDS ini. Karena, sampai sekarang ini belum ada obatnya. Jadi, mari kita jauhi segala bentuk penularannya seperti penggunaan narkotika suntik, berhubungan intim dengan gonta-ganti pasangan maupun sesama jenis, membuat tato atau melakukan tindik,” bebernya.

Ia juga menyampaikan tentang perilaku safety (keselamatan) dalam rumah tangga. Kata dia, safety tidak hanya berlaku di tempat kerja, tapi juga harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di rumah.

“Misalnya, penempatan cairan kimia pembersih jangan sampai disimpan dalam botol minuman. Kalau terminum, kan bahaya bagi keluarga kita, begitu juga dengan penyimpanan benda-benda tajam agar disimpan ditempat yang aman,” pungkas dr Andy. (*)