Namun, provinsi Hubei, pusat penyebaran wabah, mengumumkan tambahan 69 pasien yang meninggal dunia pada hari Kamis, yang belum disertakan dalam angka nasional, sehingga jumlah korban jiwa akibat penyakit ini secara nasional lebih dari 620.
Virus ini menyebabkan infeksi pernafasan akut yang parah dan gejala biasanya dimulai dengan demam, yang diikuti batuk kering. Kebanyakan orang yang terinfeksi cenderung pulih total — seperti halnya orang yang terkena flu.
Global Times, People’s Daily, dan media China lainnya melaporkan kematian Dr. Li pada Kamis.
Pria berusia 34 tahun itu awalnya dinyatakan meninggal dunia pada 21:30 waktu setempat, dan berita tersebut memicu gelombang besar reaksi di Weibo, media sosial ekivalen Twitter di China.
People’s Daily mengirim twit yang mengatakan kematian Dr. Li membuat “seluruh negeri berkabung”.
Namun, Global Times kemudian mengatakan ia tengah menjalani perawatan yang dikenal dengan ECMO (extra-corporeal membrane oxygenation) yang menjaga jantung tetap berdetak dan darah tetap membawa oksigen tanpa harus melalui paru-paru. (bbc/yuke)