“Uni Nana (sapaan akrab Edriana) memiliki sentuhan yang mengena di banyak pemilih emak-emak di Sumbar,”ujar Umil warga Padang.
Apalagi Partai Gerindra peraih suarat terbanyak tidak mengekang kadernya untuk mewujudkan mimpi dalam misi mensejahterakan rakyat Indonesia. Baik dalam pertarungan Pemilu 2019 dan Pilkada serentak di 2020 mendatang.
Meskipun demikian, Edriana yang aktivis perempuan di Women Research Institute (WRI), dan perempuan Minang asal Tanjuang, Pandai Sikek itu pun kini mulai diperbincangkan publik masuk pusaran Calon Kepala Daerah pada Pilkada 2020.
Menurut Donny A Saputra, warga Sawahlunto, Edriana sosok yang memiliki nama yang sampai saat ini masih melekat di masyarakat. Ia memberi sesuatu yang berbeda bagi warga dalam berdemokrasi, yakni tidak sekadar datang tapi memberi pemahaman demokrasi yang cerdas dan mencerdaskan masyarakat.
“Edriana berbeda dengan semangat yang lain, memang ada kaum dari perempuan yang berniat memajukan masyarakat Sumbar, tapi masih sangat kecil artinya ada yang maju tapi tidak memiliki kontekstual kedepan,” ungkap Donny, saat silaturahmi bersama Edriana, Direktur WRI di Tanah Datar.
Edriana ditanya soal peluang maju Cagub Sumbar dengan senyum khas menjawab lihat bagaimana Pilkada Sunbar berporses. “Saya menyandarkan karir politik kepada kehendak masyarakat banyak saja. Proses Pilkada baru tahap awal sekali,”ujarnya.
Parpol Mulai Meraba Cagub
Pembicaraan terkait siapa yang layak menggantikan Irwan Prayitno sebagai orang nomor satu di Sumbar, memang hangat dibicarakan. Bahkan, partai politik sudah mulai melakukan seleksi para kader dan tokoh, pengamat politik juga nyaring menyampaikan analisisnya.
Sejumlah nama tokoh mengapung. Nama Irjen Fakhrizal, yang kini menjabat sebagai Kapolda Sumbar termasuk yang paling nyaring disuarakan untuk menduduki kursi gubernur. Jenderal bintang dua asal Agam tersebut dianggap cakap dalam memimpin.