PADANG – Tim kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang terdiri dari beberapa orang dosen Unand dari lintas ilmu, melakukan pendampingan usaha masyarakat secara berkelanjutan di Kecamatan Pauh, Kota Padang. Tim ini terdiri dari Eli Ratni, S.Pt., M.P., Dr. M. Idris, S.Si., M.Si, Dr. Edita Elda, S.H., M.H., dan Virtuous Setyaka, S.IP., M.Si. Program pendampingan disupport penuh oleh Universitas Andalas melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM).
Mitra yang dibantu untuk tumbuh berkembang adalah warung kopi Gumarang. Ketua pengelola usaha ini, sekaligus Barista, bernama Frizky Reza Tama, atau lebih dikenal dengan panggilan Fiky (28 tahun).
Fiky, ayah dari 1 orang anak, tinggal di Jl. Pasir Kandang RT 001 RW 008 Kelurahan Pasir Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah, Padang.
Menurutnya, nama Gumarang terinspirasi dari sebuah grup band lawas dari Sumatera Barat, yang artinya menyatukan kekuatan bersama untuk pada satu tujuan.
Disamping itu, Gumarang tercatat dalam sejarah Minang lampau yang bermakna “kudo rajo”.
Fiky sengaja memilih nama ini, dengan harapan adanya penanaman prinsip koperasi di tubuh Gumarang, yakni kekuatan bersama untuk mencapai sebuah tujuan, yaitu kesejahteraan bersama.
Sejalan dengan kondisi pandemi Covid-19 yang semakin membaik di kota Padang, yang ditandai dengan adanya penurunan level PPKM ke angka kecil (https://www.padang.go.id, 2021), maka warung kopi racikan memiliki posisi tawar yang sangat baik.
Aktivitas masyarakat mulai membaik dengan adanya penerapan aturan New Normal dan taat protokol kesehatan.
Ekonomi mulai menggeliat sejalan dengan beroperasinya unit-unit usaha masyarakat. Begitu juga dengan Warung kopi Gumarang, pengelola harus menerapkan inovasi sistem usaha untuk menampakkan differensiasi di tengah kompetitor yang ada.
Tim pengabdi sudah melakukan survei ke lokasi mitra (9 November 2021) yang berada di Jl. Cupak Tangah No. 29, Kelurahan Cupak Tangah, Kecamatan Pauh, Kota Padang.
“Kita melihat potensi yang besar dari Gumarang untuk bisa berkembang, yang didukung oleh cita rasa minuman kopi berkualitas yang dihasilkan oleh Fiky selaku Barista. Pendampingan usaha ini direncanakan selama minimal 3 tahun,” ungkap Eli Ratni.
Hal ini didukung oleh upaya pengenalan jenis kopi asal Indonesia kepada masyarakat, baik lokal maupun internasional.