“Pendidikan karakter membutuhkan panutan dan proses pembelajaran serta pembiasaan seumur hidup. Hal ini beda dengan mempelajari ilmu pengetahuan,” imbuhnya.
Perusahaan Butuh Orang Jujur Tak Hanya Pintar
Karakter dalam mata perusahaan juga menjadi hal yang utama, “Founding father Bakrie Brothers menekankan pentingnya karakter, kejujuran misalnya. Orang yang jujur menurut Bakrie Brother bisa dipintarkan, tapi membuat orang pintar menjadi jujur tidak mudah,” ujar Chief Human Capital Bakrie Brothers, Okder Pendrian.
Karakter dan kompetensi menjadi bagian utama dalam pertimbangan penerimaan karyawan, “Dengan dua hal tersebut, seseorang bisa diterima dan dikembangkan hingga kelak menjadi seorang business leader,” ujar Okder. Sebaliknya, untuk memikat pribadi menjadi karyawan Bakrie Brother, karakter perusahaan juga harus dibangun. Dengan demikian menciptakan persepsi yang baik bagi mereka yang memiliki bakat terbaik.
Dalam acara peluncuran pondokkarakter.com dibuka pula enam seminar secara bersamaan yang membahas mengenai fungsi guru, pamong, tenaga pendidikan, kepala sekolah, orangtua, dan pengelola yayasan dalam membangun karakter.
Ketua DPW LDII Sumatera Barat M Ari Sultoni mengatakan program ini merupakan langkah nyata dalam beradaptasi di masa pandemi, meski terbatas jarak pola pendidikan harus tetap berjalan untuk mewujudkan generasi emas Indonesia 2045.
“Kita coba beradaptasi dengan revolusi 4.0 yang berbasis digital dan sistem pembelajaran, pola asuh anak juga dapat dipelajari oleh seluruh kalangan melalui aplikasi ini nantinya,” kata dia. (benk)