Diungkapkannya, sekarang ada 13 titik blankspot ada di Agam. Dengen bebasnya dua nagari tersebut sudah mengurangi daerah blankspot di Agam.
“Blakspot sudah berkurang, Sitanang dan Pagadih sudah bebas. Kami berterimkasih pada gubernur telah mendorong, Telkom dan Telkomsel memberikan layanan internet yang stabil,”ujarnya.
General Manajer Telkomsel Sumbar Jambi, Muhammad Ikhsan mengatakan Telkom berupaya mengakselerasi jaringan di berbagai daerah di Sumbar, termasuk di Agam. Tekomsel katanya juga berkomitmen untuk mendukung jaringan komunikasi yang baik dengan berkolaborasi bersama Diskominfo Sumbar.
Untuk meningkatkan jaringan, Telkomsel tidak hanya memasang BTS di Sitanang. Ke depan perusahaan plat merah tersebut juga akan memasang jaringan fiber optik. Sehingga akses internet akan lebih baik lagi.
“Kita akan membangun jaringan fiber optik ke Nagari Sitanang, jaraknya 12 km. Cukup besar investasinya. Semoga dapat mengatasi blankspot,”ujarnya.
Walinagari Sitanang, Taufik Saleh mengatakan Nagari Sitanang terdiri dari tiga Jorong, yakni Jorong Simpang Ampek, Jorong Gantiang dan Korong Batang Lanjang. Nagari Sitanang dihuni 29.930 jiwa atau sekitar 646 kepala keluarga. Selain itu juga terdapat 2 unit Sekolah Dasar (SD) dan 1 pesantren.
Hanya nagari Sitanang yang belum mendapatkan sinyal dan fasilitas komunikasi. Mendapatkan tower di Sitanang dan Pagadih adalah impian masyarakat.
“Kami sadar, Sitanang tidak menguntungkan secara bisnis. Karena masyarakat sedikit. Hadirnya BTS ini adalah bentuk kepedulian pemerintah daerah. Akhirnya penantian yang sangat panjang berakhir hari ini,”ujarnya.
Hadirnya BTS itu menurutnya dapat menunjang sektor pendidikan, kesehatan, perkantoran, UMKM, dan usaha lainnya. Masyarakat Nagari Sitanang dapat terhubung dengan dunia luar sangat mudah saat ini.
“Kami mengucapkan terimakasih atas perhatian ini dalam mewujudkan berdirinya BTS di Sitanang. Semoga nagari kami makin maju dan berkembang,” ujarnya.
Menurutnya, signal komunikasi dan penggunaan internet mulai lancar sehari sebelum Lebaran haji lalu dan peresmian Nagari Digital sekaligus memasang Tower Base Transceiver Station (BTS) baru dilakukan kemarin.
Santi Elvina, pendamping nagari setempat menjelaskan sebelum adanya Tower BTS masyarakat setempat sangat kesulitan berkomunikasi melalui hp.
“Dulu kalau mau menelpon harus keluar rumah dan mencari tempat ketinggian. Atau harus keluar dulu dari Sitanang berjarak sekitar 2-3 KM dari Sitanang. Sekarang signal sudah bagus, masyarakat sangat senang jadinya,” pungkas Santi.