Dua Kelompok di Nagari Taruang-Taruang Dapat Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Beberapa anggota kelompok yang mendapat kegiatan RHL foto bersama dengan pejabat dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Indragiri Rokan, baru-baru ini.(Hendra)

 

LUBUK SIKAPING – Nagari Taruang-Taruang, Kecamatan Rao mendapat pekerjaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) seluas 165 hektar dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Bapedas) Indragiri Rokan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Pekerjaan RHL seluas 165 hektar dilaksanakan oleh dua kelompok yang ada di Nagari Taruang-Taruang yaitu kelompok Mudik Air dengan luas lahan 89 hektar dan kelompok Sijangkang Indah yang luas lahan 76 hektar”kata ketua kelompok Sijangkang Indah, Nasrul B didampingi bendahara kelompok Mudik Air, Yusran, Kamis(15/12).

Dijelaskan Nasrul, setiap kelompok memiliki anggota sebanyak 60 orang, kegiatan yang dilaksanakan setiap anggota kelompok adalah penanaman bibit Alpukat, Durian dan Manggis.

“Untuk satu hektar lahan anggota kelompok harus menanam bibit sebanya 625 batang tanaman dengan rincian Alpukat 375 batang, Durian 125 batang dan Manggis 125 batang”terangnya.

Nasrul menyampaikan bahwa kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) akan berlangsung sampai Tahun 2024, dengan ketentuan penanaman bibit (P.0) Tahun 2022, perawatan (P.1) Tahun 2023 ditambah pupuk dan bibit sulaman/penyisipan sebanyak 20 persen, terakhir perawatan (P.2) Tahun 2024 di tambah pupuk serta bibit 10 persen.

Ditambahkan Yusran, Diakhir masa jabatan Wali Nagari Taruang-Taruang masih bisa mempersembahkan kegiatan RHL di nagari tersebut, semoga kegiatan itu dapat dimanfaatkan dengan baik oleh anggota kelompok sehingga selain dapat mendongkrak ekonomi masyarakat juga penghijauan juga terlaksana.

Ketua Pengendali, Asparuddin yang juga Wali Nagari Taruang-Taruang berharap kepada anggota kelompok agar pelaksanaan kegiatan RHL senantiasa mengikuti kontrak swakelola terutama berkaitan dengan spesifikasi teknis dan tata waktu pelaksanaan pekerjaan dan pemasangan label dilakukan setelah bibit seluruhnya tertanam dilapangan (perioritaskan dulu penanaman).

Kemudian lanjut Asparuddin, pada akhir tahun 2022 seluruh bibit sudah tertanam dan berlabel pada lokasi pekerjaan seluas 165 hektar serta persen tumbuh hidup tanaman minimal 75 persen.

“Apabila anggota kelompok yang mendapat kegiatan RHL, benar-benar merawat bibit tanaman dan tumbuh minimal 75 persen, tentunya beberapa tahun kedepan Nagari Taruang-Taruang akan menghasilkan buah Manggis, Alpukat dan Durian sehingga perekonomian anggota kelompok akan meningkat”terangnya.

Dikatakan, selain meningkatnya ekonomi anggota kelompok, juga nagari itu akan hijau kembali dengan hijau nagari itu, masyarakat yang ada di daerah itu nakan terhindar dari bencana banjir dan longsor.(Hendra)