BATUSANGKAR – Tak hanya anak-anak perempuan, Bupati Eka Putra juga mencemaskan keberadaan anak laki-laki.
“Di tengah kemajuan teknologi yang melahirkan fenomena sosial, seperti LGBT, pergaulan bebas, narkoba dan penyakit masyarakat lainnya, tentu membuat orangtua tidak hanya kesulitan dan harus waspada dalam menjaga anak perempuannya, namun saat ini menjaga anak laki-laki pun harus lebih waspada,” kata Bupati saat khatam Al-Qur’an dan aqiqah TPA Surau Bendang Jorong Pasa Sanayan Nagari Batu Bulek Kecamatan Lintau Buo Utara, Selasa (20/12).
Diutarakannya, zaman dahulu menjaga anak perempuan lebih sulit dari laki-laki, namun saat ini karena penyakit masyarakat seperti LGBT sudah merajalela, tentunya tidak hanya anak perempuan, menjaga anak laki-laki saat ini lebih sulit lagi.
Karena itulah, kata Eka, program keagamaan seperti satu rumah satu hafizh/hafizah digalakkan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan generasi muda Tanah Datar pada Allah, SWT.
“Keimanan dan ketaqwaan dari seorang anak tentu bisa menjadi benteng diri dari fenomena sosial negatif di tengah masyarakat. Namun, tentunya pelaksanaannya juga butuh dukungan masyarakat, orang tua ataupun masyarakat,” ungkapnya.
Bupati minta agar santri-santriwati yang khatam Al Qur’an juga harus menjadikan apa yang dipelajari selama di TPA-TPSA menjadi landasan benteng dirinya.
Ia berharap agar tidak berhenti belajar dan memahami Al-Qur’an sampai saat ini, namun terus menggali dan menningkatkan, karena tantangan ke depan dengan fenomena sosial akan semakin berat. Disinilah peranan orang tua sangat diharapkan untuk memonitor dan mengingatkan anaknya.
Ia juga minta agar masyarakat untuk terus meramaikan masjid dengan pelaksanaan kegiatan shalat lima waktu, ataupun pelaksanaan kegiatan keagamaan lainnya, seperti wirid pengajian.
Sementara, Ketua Pelaksana Mandaro Idris menyebut khatam ini diikuti 31 orang santri- santriwan khatam serta wisuda iqra. (ydi)