Ekos Carikan Lulusan Perguruan Tinggi Sumbar Pekerjaan Bergaji Rp42 Juta di Jerman

AGAM–Salah satu program yang akan dilaksanakan Ekos Albar jika menjadi Wakil Gubernur Sumbar ialah bekerja sama dengan Pemerintah Jerman untuk mencarikan pekerjaan bagi lulusan perguruan tinggi keperawatan. Ia sudah melakukan kerja sama itu ketika menjadi Wakil Wali Kota Padang (2023-2024).

Ekos bercerita bahwa pada Oktober 2023 ia diundang lembaga nonpemerintah (NGO) dari Jerman. Ia memanfaatkan undangan itu untuk bertemu dengan duta besar dan beberapa NGO untuk membahas masalah pekerjaan.

“Saya meminta supaya Pemerintah Jerman membuka peluang pekerjaan untuk lulusan dari Sumbar. Tapi, saya garis bawahi. Pertama, saya tidak mau Sumbar mengirimkan tenaga kerja yang akan menjadi pembantu rumah tangga karena Sumbar adalah simbol orang pintar. Ini harga diri,” ujar putra kelahiran Parambahan, Lima Kaum, Tanah Datar itu.

Ekos menyampaikan cerita itu ketika menjawab curhat niniak mamak di Jorong Padang Kudo, Nagari Batagak, Kecamatan Sungai Puar, Agam, Minggu (13/10/2024). Saat menghadiri acara peringatan Maulid Nabi, Ekos mendengarkan curhat niniak mamak tentang sulitnya anak kemenakan mencari pekerjaan setelah tamat kuliah.

Ekos juga meminta persetujuan kerja sama peluang pekerjaan itu harus dilaksanakan oleh pemerintah ke pemerintah, bukan lembaga swasta atau biro tenaga kerja.

“Kita sama tahu dan mendengar berita bahwa banyak sekali hal negatif dan tidak bertanggung jawab setelah pengiriman tenaga kerja ke luar negeri,” ujarnya.

Dengan upaya lobi Ekos, akhirnya disepakati pada waktu itu dibuka peluang bagi Kota Padang untuk mengirimkan tenaga kerja, khususnya tenaga medis lulusan D-3.

“Saya bertanya: D-3 itu kalau di Jerman gajinya berapa. Di Jerman D-3 ternyata untuk tenaga medis gajinya 2.500 Euro atau lebih kurang Rp42 juta. Gaji Rp42 juta di Jerman ternyata pajaknua cukup besar, yaitu sekitar 32 persen. Jadi, lebih kurang anak-anak kita menerima gaji Rp30 juta,” tuturnya.

Gaji Rp30 juta itu, kata Ekos, dibagi untuk biaya hidup. Di Jerman biaya hidup yang layak lebih kurang untuk satu orang Rp15 juta per bulan. Dengan begitu, tenaga kerja dari Padang bisa menabung Rp15 juta.

“Bagi saya, ini menarik. Saya tanda tangani kerja sama, dibantu duta besar. Sampai di Padang, saya kumpulkan sekolah tinggi yang ada ilmu perawatan. Kami rapat langsung dengan konsulat Jenderal di Berlin, Jerman,” ujarnya.

Untuk melaksanakan program itu, Ekos melibatkan Kementerian Tenaga Kerja dan badan terkait yang berhubungan dengan ketenagakerjaan.

“Beliau-beliau hadir rapat, dan alhamdulilah bersepakat untuk mensosialisasikan di perguruan tinggi yang bergerak di ilmu keperawatan dalam rangka menyaring calon tenaga kerja yang akan dikirim,” ucap Ekos.