BATUSANGKAR – Empat SPBU di Tanah Datar dalam waktu dekat bakal dijadikan percontohan projekt sosialisasi penggunaan aplikasi Mypertamina.
Keempat SPBU adalah SPBU Kiambang, SPBU Lintau, SPBU Panyalaian dan SPBU Parak Juar.
Hal ini disampaikan Sales Area Manajer (SAM) Pertamina Cabang Sumatera Barat Naro Tama Fazri bersama Sales Brand Manajer (SBM) Regional IV Sumatera Barat Yudistira dalam pertemuan dengan Bupati Eka Putra, Jumat (1/7).
Eka Putra saat itu didampingi Sekretaris Daerah Iqbal Ramadi Payana, Asisten Ekobang Abdul Hakim, Kadis Koperindag Hendra Setiawan, Kadis PMPTSP NAKER Zarratul Khairi, Kadis Kominfo Yusrizal, dan Kabag Perekonomian Masni Yuletri.
Naro Tama mengatakan bahwa kedatangannya bertemu dengan Bupati Tanah Datar untuk bersilaturahmi sebagai pejabat baru di Pertamina Sumatera Barat.
“Kami ingin menyampaikan bahwa saat ini Pertamina memiliki program pendaftaran konsumen yang berhak untuk mendapatkan BBM bersubsidi, yang diatur didalam Perpres Nomor 191 tahun 2014,” ujar Naro.
Diutarakannya, terkait informasi bahwa per tanggal 1 Juli 2022 akan ada pemberlakuan aplikasi Mypertamina dan pembatasan untuk pembelian BBM bersubsidi jenis SPBU bahwa itu belum diterapkan.
Katanya, tujuan bertemu dengan jajaran Pemkab ini sebagai bentuk sosialisasi untuk meluruskan informasi tersebut, dimana pembatasan itu belum diberlakukan.
Tentu saja, ia minta agar masyarakat mendaftar, hanya pembatasannya tidak ditentukan kapan, tapi masyarakat mendaftarkan kendaraannya. Untuk bisa mendapatkan BBM bersubsidi, jadi baru tahap pendaftaran dan belum ada pembatasan.
Naro menjelaskan, per tanggal 1 Juli 2022 itu adalah waktu dimulainya pendaftaran kendaraan melalui aplikasi Mypertamina. Dan terkait penerapannya kapan itu juga masih menunggu ketentuan dari pusat.
“Untuk mendaftarkan kendaraan itu tidak harus melalui aplikasi, tetapi ada websitenya, www.subsiditepat.mypertamina dan ini sudah kita informasikan ke Pemkab Tanah Datar,” ujarnya lagi.
Diutarakan, pihak Pertamina sendiri untuk mengantisipasi masyarakat yang tidak paham terhadap teknologi, juga akan mendirikan posko-posko disetiap kabupaten/kota.