Dan jika disandingkan dengan Ganjar, maka elektabilitasnya akan 30,4%. Sehingga berdasarkan hasil survei Poltracking, dengan siapapun Erick dipasangkan, ia mampu meningkatkan perolehan suara capresnya.
“Erick mampu memberikan kemenangan di semua capres. Peran Erick sebagai kunci memenangkan pilpres sangat vital. Ini disebabkan masyarakat percaya dengan siapapun capresnya, Erick mampu melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan Jokowi,”kata Leo.
Faktor lainnya yang membuat Erick vital sebagai cawapres yang akan memenangkan pilpres 2024 adalah karena Erick memiliki irisan dengan Nahdlatul Ulama (NU). Sehingga ketika Erick dicalonkan sebagai cawapres untuk mendampingi Ganjar atau Prabowo, menurut Leo akan merepresentasikan NU serta kelompok Islam lainnya. Sehingga nasionalisnya bisa didapatkan dari Ganjar atau Prabowo. Sedangkan religiusnya bisa didapatkan dari sosok Erick.
Selain itu yang membuat Erick bisa dipasangkan dengan siapapun capres yang ada karena ia tidak memiliki cacat secara politik yang bisa digoreng pada saat kampanye dilakukan. Pun kalau ada cacat, maka tak membuat elektabilitas capres cawapres turun signifikan.
Leo juga melihat sosok sosok Erick dipercaya mampu melengkapi kekurangan yang dimiliki capres. Sehingga nantinya parpol yang akan mengusung Ganjar atau Prabowo harus mempertimbangkan dengan cermat peran strategis cawapres untuk melengkapi kekurangan capres.
“Sehingga nantinya dalam mengajukan cawapres parpol harusnya tak hanya sekadar melihat elektabilitas semata. Tapi harus memiliki kompetensi cawapres yang dipercaya mampu melengkapi kekurangan Ganjar atau Prabowo. Menurut saya sosok itu ada di Erick,”tutup Leo.(006/dd)