“Jika dalam kaitan dengan reformasi di BUMN, maka kinerja yang harus dibuktikan oleh Menteri Erick adalah memastikan BUMN memiliki kinerja yang semakin baik dan semakin akuntabel. Sebab selain sebagai alat negara untuk menggerakan perekonomian nasional, BUMN juga harus memiliki fungsi sosial,” terang Wawan.
Erick yang akan selalu tegak tegak lurus dengan Presiden, menurut Wawan merupakan wujud dari dirinya yang menjunjung tinggi sistem politik presidensial yang saat ini dianut Indonesia.
Dalam sistem politik presidensial, Menteri merupakan elemen yang terintegrasi dengan kepemimpinan presiden.
Sehingga apa yang dilakukan oleh seorang menteri menurut Wawan merupakan bagian dari tugas, fungsinya dan menjalankan program yang sejalan dengan Presiden Jokowi.
Sehingga ketika seorang menteri itu berhasil membantu persiden mewujudkan programnya, maka legitimasi yang kuat akan otomatis terbangun.
“Sehingga dalam konteks tegak lurus dengan Presiden Jokowi, Menteri Erick tengah menjalankan tugasnya sebagai pembantu presiden untuk mewujudkan cita-citanya yang tertuang dalam Nawa Cita. Apa yang disampaikan oleh Menteri Erick sebenarnya merupakan tugas ideal sebagai seorang Menteri. Sehingga cara yang sangat rasional untuk membangun legitimasi yang kuat dari seorang menteri yang berasal dari profesional dan teknokrat adalah bekerja sebaik mungkin menjalankan tugas yang diberikan Presiden,” kata Wawan.
Memang membangun legitimasi yang kuat dan menjalankan tugas sebaik-baiknya sebagai pembantu presiden merupakan dua hal yang berbeda.
Meski berbeda namun menurut Wawan membangun legitimasi dan menjalankan tugas sebaik-baiknya sebagai pembantu presiden memiliki keterkaitan yang sangat kuat. Tanpa kinerja yang baik menurut Wawan mustahil memiliki legitimasi kuat untuk dapat dijual di pilpres 2024 mendatang.
“Untuk menuju ke arah kepemimpinan politik pilihannya banyak. Bisa dari parpol dan juga bisa dari dari kinerja yang baik selama memimpin jabatan publik. Pak Erick memilih dari profesional atau teknokrat jadi mau tak mau ia harus menunjukan kinerja yang bagus dan efektif selama menjadi Menteri BUMN. Selain itu Pak Erick juga harus mampu mengkomunikasikan kinerja dan capaian kepada berbagai pihak. Termasuk ke elemen parpol agar dapat diketahui. Sehingga membangun public profiling berdasarkan kinerja yang nyata saat ini menjadi kunci utama pak Erick. Pak Erick harus bisa membangun leadership branding yang basisnya kinerja. Langkah tersebut sangat efektif bagi profesional dan teknokrat yang ingin membangun legitimasi,” ungkap Wawan. (*)