PADANG PANJANG – Uji kompetensi pejabat yang digelar Pemko Padang Panjang sejak Senin-Kamis (21-24/1), bukanlah satu-satunya ukuran untuk menempatkan seseorang pada posisi tertentu. Menurut Walikota Fadly Amran, uji kompetensi itu hanyalah salah satu alat ukur.
“Ini (uji kompetensi-red) hanya salah satu alat ukur. Uji kompetensi merupakan salah satu tahapan untuk mencapai good governance (pemerintahan yang baik-red),” kata Fadly Amran , Kamis (24/1) di balaikota setempat.
Menurutnya, untuk menempatkan seseorang pada jabatan tertentu, ada pertimbangan atau alat ukur lainnya. Diantaranya disiplin, kinerja, kepemimpinan dan faktor lainnya.
“Jadi, jangan ada anggapan uji kompetensi ini akan kita jadikan satu-satunya alat ukur untuk menempatkan seseorang pada jabatan tertentu. Ini hanya salah satu tahapan saja,” tegasnya.
Uji kompetensi itu, lanjut Fadly, bertujuan untuk memetakan kemampuan dan keahlian para pejabat. Dari uji kompetensi itu akan diketahui dalam bidang apa keahlian seseorang.
“Kita perlu data seperti ini, makanya kita lakukan uji kompetensi. Dengan mengetahui bidang keahlian seseorang, kita tentu mudah memberikan bimbingan yang tepat,” ujarnya.
“Seseorang yang bidang keahliannya dalam manajemen misalnya, maka bimbingan yang kita berikan tentu terkait manajemen. Coba kalau kita tidak tahu potensi seseorang, tentu kita bingung memberikan bimbingan,” tegasnya.
Dalam uji kompetensi itu, Fadly Amran menggandeng lembaga yang kompeten pula, yakni Pusat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (P3M) Universitas Indonesia. (jasriman)