MEDAN-Pada hari kedua perlombaan di mulai, Sumbar menempatkan dua wakilnya pada babak semifinal di Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXVII Medan, 2018. Yakni pada golongan fahmil putra dan putri.
Tim fahmil putra Sumbar yang terdiri dari M Harun Arrasyid, M Rizqi Farhany, dan Muhammad Azely Khairil, lolos ke semifinal setelah menang atas Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Tengah, kemarin (8/10).
Dalam lomba tersebut mereka cukup dominan. Ini dibuktikan dengan poin yang mereka raih, dengan jarak yang cukup jauh. Tim fahmil putra Sumatera Barat dalam lomba itu berhasil meraih poin 1.750. Sedangkan NTT 75 poin dan Sulawesi Tengah 130 poin.
”Alhamdulillah,” ungkap Muhammad Azely Khairil, singkat tentang keberhasilan dia dan kawan-kawan melaju ke semifinal.
Pada semifinal yang akan berlangsung besok (10/10), tim fahmil putra Sumbar akan berhadapan dengan Sumatera Selatan dan tuan rumah Sumatera Utara.
Sementara itu, tim fahmil putri melaju ke semifinal setelah menyisihkan NTT dan Sumatera Selatan di babak penyisihan kemarin.
Berbeda dengan putra, pada golongan fahmil putri ini, wakil Sumatera Barat harus berjuang sedikit lebih keras. Karena, mereka mendapat perlawanan sengit dari NTT. Susul menyusul poin pun sempat terjadi antara Sumatera Barat dan NTT.
Namun pada akhirnya, tim fahmil putri Sumbar yang diperkuat Arina Nasra, Arini Nasra, dan Prima Miftahul Jannati unggul dengan poin 870. NTT hanya mampu mendapat 720 poin. Sedangkan Sumatera Selatan 130 poin. Hanya saja hingga berita ini dibuat, belum diketahui siapa yang akan jadi lawan tim fahmil putri Sumatera Barat di semifinal.
”Untuk putri (babak penyisihan fahmil putri) tadi (kemarin) saya memang agak jantungan karena saling kejar-kejaran poin tersebut,” tutur pelatih fahmil Sumatera Barat, Wahidin Zakir. Tapi sambungnya, tim fahmil putra dan putri sejak dari awal sudah diharapkan bisa masuk final.
Dalam penampilan tim fahmil putra maupun putri kemarin, dia menyebut, anak asuhnya kesulitan dengan soal hadis. Karena ini soal yang baru bagi mereka. ”Kalau pun dapat sama anak-anak (menjawabnya) tadi yang putra, itu pengetahuan (mereka) saja. Saya sendiri tidak pernah mengajarnya,” tutur Wahidin Zakir.
Untuk mengatasi ini, dia akan meminta bantuan kepada senior dari para fahmil putra dan putri ini. ”Namanya Nasri. Mungkin akan saya panggil (untuk membantu melatih anak-anak ini) dia besok (hari ini, red),” ujarnya.