Oleh Fuja Sukma 1804013/Fakultas Farmasi Universitas Perintis Indonesia
Narkotika adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk. Menimbulkan dampak negatif yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (biasa disebut sugest). Gejala fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dan sebagainya. Narkotika adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Istilah narkoba mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko kecanduan bagi para penggunanya. Efek narkoba itu sangat banyak sekali, beberapa diantaranya adalah orang yang menggunakan narkoba dapat kecanduan atau ketagihan.
Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang bukan untuk tujuan pengobatan, tetapi agar dapat menikmati pengaruhnya, dalam jumlah berlebih, secara kurang lebih teratur, berlangsung cukup lama, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, gangguan kesehatan jiwa, dan kehidupan sosialnya. Penyalahgunaan narkoba oleh remaja merupakan masalah yang serius, karena penyalahgunaan narkoba dapat merusak masa depan remaja. Menurut laporan Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) di Jakarta, dari penderita yang umumnya berusia 15-24 tahun, banyak yang masih aktif di SMP dan SMA, bahkan perguruan tinggi. Generasi muda merupakan sasaran strategis mafia perdagangan narkoba. Oleh karena itu, generasi muda sangat rawan terhadap masalah tersebut.
Berikut adalah faktor-faktor penyebab seseorang menjadi penyalahguna narkoba.
Penyebab dari diri sendiri yaitu ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kepribadian yang lemah . Kurangnya percaya diri. Tidak mampu mengendalikan diri. Dorongan ingin tahu, mencoba, meniru. Dorongan ingin berpetualang. Mengalami tekanan jiwa. Tidak memikirkan akibatnya di kemudian hari. Ketidaktahuan akan bahaya narkoba.
Penyebab yang bersumber dari keluarga(orang tua). Salah satu atau kedua orang tua adalah pengguna narkoba .Tidak mendapatkan perhatian,dan kasih sayang dari orang tua. Keluarga tidak harmonis(tidak ada komunikasi yang terbuka dalam keluarga). Orang tua tidak memberikan pengawasan kepada anaknya. Orang tua terlalu memanjakan anaknya. Orang tua sibuk mencari uang/mengejar karir sehingga perhatian kepada anaknya menjadi terabaikan.
Penyebab dari teman/kelompok sebaya. Adanya satu atau beberapa teman kelompok yang menjadi pengguna narkoba. Adanya anggota kelompok yang menjadi pengedar narkoba. Adanya ajakan atau rayuan dari teman kelompok untuk menggunakan narkoba. Paksaan dari teman kelompok agar menggunakan narkoba karena apabila tidak mau menggunakan akan dianggap tidak setia kawan. Ingin menunjukan perhatian kepada teman.
Penyebab yang bersumber dari lingkungan. Masyarakat tidak acuh atau tidak peduli. Longgarnya pengawasan sosial masyarakat. Sulit mencari pekerjaan. Penegakan hukum lemah. Banyaknya pelanggaran hukum. Kemiskinan dan pengangguran yang tinggi. Menurunnya moralitas masyarakat. Banyaknya pengedar narkoba yang mencari konsumen. Banyaknya pengguna narkoba di sekitar tempat tinggal.
Untuk memerangi narkotika, upaya yang perlu dilakukan adalah membangkitkan kesadaran beragama dan menginformasikan hal-hal yang positif dan bermanfaat kepada para remaja. Karena, pada zaman sekarang ini sangat sedikit para remaja yang sadar akan pentingnya siraman agama. Keinginan untuk sekedar mencoba Keyakinan bahwa bila mencoba sekali takkan ketagihan adalah salah satu penyebab penggunaan narkotika, karena sekali memakai narkotika maka mengalami ketagihan dan sulit untuk dihentikan. Maka dari itu, bila seseorang ingin terhindar dari narkotika, harus dapat menjauhkan dirinya dari hal-hal yang memungkinkan untuk mencoba dan bersentuhan dengan narkotika. (*)