Apalagi, tambahnya dari gambar dan presentasi yang ditampilkan saat sosialisasi beberapa waktu lalu, yang akan dibangun adalah hotel dan hipermarket.
“Bagi kami para pedagang tidak perlu bangunan canggih dan hotel di tengah pasar itu. Apalagi hypermart. Kalau pedagang mengerti, dengan adanya hipermart, pedagang yang ada sekarang bakal “mati”. Kita pedagang membeli ke agen, sementara mereka membeli ke distributor, tentu hargaynya lebih murah. Maka kita pedagang bakal tidak bisa bersaing soal harga,” katanya.
Dia mengatakan dari rekomendasi Fakultas Teknik Unand sebagaimana surat yang dikeluarkan Dekan FT, bahwa nilai yang wajar untuk bangunan itu adalah kalau untuk rumah Rp1,5 juta – Rp3 juta permeter persegi.
“Kalau untuk pasar modern biaya permeter Rp6 juta – Rp12 juta permeter persegi. Sementara untuk perkantoran dan mall mewah berkisar antara Rp12 juta – Rp16 juta,” katanya mengutip surat yang ditandatangani Dekan FT Unand Insanul Kamil tersebut.
