JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah optimistis Partai Demokrat akan berlabuh atau bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan mendukung Prabowo Subianto menjadi calon presiden (Capres) di Pilpres 2024.
“Saya yakin Demokrat akan gabung dengan pak Prabowo. Feeling saya begitu. Dalam sejumlah kesempatan Demokrat dan Gerindra sama-sama pernah berkoalisi,” kata Fahri dalam acara peluncuran buku Prabowo Subianto Sang Pemersatu Bangsa, dibilangin Slipi, Jakarta, Senin kemarin (11/9/2023).
Lantas, Wakil Ketua DPR RI Periode 2014/2019 itu pun mengungkapkan, selama SBY menjadi presiden, Prabowo adalah menjadi orang yang melakukan penyeimbangan secara setia dalam rangka membangun demokrasi. Keakraban SBY dan Prabowo itu pun, membuahkan hasil pada indeks demokrasi yang tinggi di era itu.
“Dengan begitu, Fahri berharap SBY membawa Demokrat untuk bergabung mendukung Prabowo pada Pilpres 2024. Apalagi, saat ini Demokrat belum bergabung dalam koalisi manapun, setelah hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan,” ujar Caleg Partai Gelora untuk daerah pemilihan (Dapil) Nusa Tenggara Barat I itu lagi.
Prabowo, masih menurut Fahri, punya kedekatan dengan banyak tokoh politik. Memang diakuinya pernah (Prabowo) ada masalah sedikit, tapi residu dari zaman nya Presiden ketiga RI BJ Habibie dengan SBY.
“Tapi itu tidak besar, karena itu tidak ada masalah,” ujar dia seraya melihat dalam sejumlah kesempatan SBY pernah membangun koalisi bersama Prabowo.
Tidak hanya itu, lanjut Fahri, Partai Gerindra juga sempat menjadi partai politik penyeimbangan saat kepemimpinan SBY. Karenanya, saat ini adalah waktu yang tepat untuk para tokoh ini bersatu.
“Ketika beliau (SBY) menjadi presiden, Prabowo menjadi penyeimbangan yang baik. Dan saya rasa saat ini adalah waktu yang tepat untuk para tokoh ini bersatu. Itu harapan kita,” ucapnya.
Menjawab khans Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menjadi calon wakil presiden (Cawapres) nya Prabowo jika bergabung dalam koalisi, Fahri tak mau berandai-andai. Dia yakin siapapun yang menjadi pendamping Prabowo akan membawa gagasan rekonsiliasi.
“Kita tunggu saja waktu Prabowo mengumumkan pendampingnya,” ucap Fahri yang mengklaim masih ada beberapa nama yang berpotensi untuk mendampingi Prabowo.
“Mulai dari Yenny Wahid, Ridwan Kamil, hingga Erick Thohir. Jadi siapapun calonnya, saya berharap mereka bisa mengutamakan semangat persatuan demi menghadapi konflik yang tidak mudah di masa mendatang,” tutur Fahri Hamzah. (Ery)