BATUSANGKAR – Festival Budaya Minangkabau VI digelar Pemkab Tanah Datar diawali pemukulan tontong berusia 300 tahun oleh Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Kurleni Ukar Nike, Kamis (7/12).
Alek di halaman Istano Basa Pagaruyung dihadiri
Gubernur Sumbar Audy Joinaldy, Bupati Eka Putra dan Wabup Richi Aprian, bupati-walikota se Sumbar, anggota dan Forkopimda dan bundo kanduang.
Dihadapan ribaun masyarakat Tanah Datar memadati kawasan Istano Basa, Bupati Eka Putra menyampaikan bahwa Festival Pesona Minangkabau merupakan sebuah pesta perhelatan yang berisikan seni budaya dan kearifan lokal Minangkabau.
Katanya, melalui event ini, ditampilkan kekayaan seni budaya Minangkabau yang telah dikenal seantero nusantara, dan bahkan ke dunia internasional.
Menurut, Luak Nan Tuo merupaka pusat kebudayaan tertua, dan sebagai tempat asal usul etnis Minangkabau ikut bertanggungjawab untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal agar tidak pupus tergerus zaman.
“Kita berharap agar dari bumi ranah Minang muncul api semangat untuk meningkatkan dan mengembangkan seni budaya Minangkabau, semoga kegiatan ini akan jadi pemicu dan pendorong bagi kita semua untuk memajukan seni tradisional yang seakan-akan terlupakan,” ucapnya.
Katanya, pada iven tahun ini ditampilkan 40 sanggar seni anak nagari terbaik dan rangkaian budaya yang ada di Kabupaten Tanah Datar dan Luhak Nan Tigo Minangkabau, selain juga ada penampilan sanggar dari Provinsi Jawa Tengah dan Jambi.
Sementara, Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi Kurleni Ukar Nike menyampaikan apresiasi atas komitmen Pemkab yangmenggerakkan budaya.
“Tidak heran, jika festival pesona Minangkabau ini selalu masuk dalam kalender event nasional, karena selalu komit menyelenggarakan event budaya mulai dari tingkat nagari/desa sampai ke event besar saat ini,” ucapnya.
InsyaAllah, lanjut Nike, dengan melihat semangat Pemkab dan masyarakat event Festival Pesona Minangkabau nantinya akan menjadi event nusantara.
“Saya yakin dengan penampilan tadi dan dengan adanya partisipasi seluruh lapisan masyarakat, FPM ini bisa terwujud menjadi event nusantara,” ungkapnya.
Ke depannya, Nike mengharapkan pelaksanaan FPM perlu dan penting menerapkan strategi otonomi yang mengedepankan narasi dan konten kreatif, kolaborasi dengan paket-paket wisata atau pola perjalanan wisata serta mengoptimalkan peran media digital yang terus didukung dengan inovasi, adaptasi dan kolaborasi sebagai salah satu upaya pemulihan ekonomi nasional dalam rangka pencapaian target pergerakan 1,2 sampai 1,4 miliar wisatawan nusantara.