PADANG-Helat Festival Bumi yang akan di gelar 10-14 November mendatang, suguhkan 6 pertunjukan teater. Grup-grup teater yang akan memeriahkan festival ini adalah Bumi Teater, Ranah PAC, Teater Imaji, Komunitas Seni Hitam-Putih, Trikora Irianto Performance Arts dan juga Teater Bel dari Bandung.
Pementasan Bumi Teater, disutradarai oleh Syafril (Prel T), akan membawakan naskah Wisran Hadi berjudul “Mandi Angin”
“Pementasan ini secara utuh saya tampilkan seperti bentuk yang dimiliki Wisran Hadi. Di Mandi Angin sendiri, Wisran Hadi memakai konsep Randai, balega. Tetapi balega bukan hanya horizontal tetapi juga vertikal itulah kenapa digunakan buayan kaliang” jelas Syafril.
Berbeda dengan Syafril, sutradara Komunitas Seni Hitam Putih, Yusril Katil mementaskan naskah terakhir yang ditulis Wisran Hadi, Perempuan Salah Langkah, dengan gayanya.
“Pementasan Perempuan Salah Langkah nanti akan menggunakan teks naskah secara utuh. Tapi, tidak dengan konsep panggung prosenium seperti yang terdapat pada naskah melainkan menggunakan panggung arena, untuk mengakrabkan penonton. Itu juga kelebihan naskah ini, bisa dibawakan dalam panggung arena dan prosenium” ungkap Yusril Katil.
Sementara itu, jauh-jauh dari Bandung, Teater Bel yang di sutradarai oleh Erry Anwar membawakan naskah “Penyair Yang Terbunuh” karya Sri Harjanto Sahid.
“Ada dua pementasan yang memang membawakan naskah pak Wis, ada yang juga yang mementaskan naskah sendiri atau orang lain, itu tidak masalah” ungkap Trikora selaku ketua festival.
Pementasan dibagi dua. Khusus, Mandi Angin, karena konsep luar ruangan, pertunjukan dilakukan di lapangan rumput Taman Budaya Provinsi Sumatra Barat. Sedangkan lima pementasan lain akan dipentaskan di Lantai 4 Gedung Dinas Kebudayaan Sumbar. (*)