Agam  

Festival Tambua Tansa Agam Digelar

Bupati Agam, Andri Warman, Kepala OPD, Kapolsek, Danramil, Walinagari dan lainnya memukul tambua pertanda dibukanya festival tambua tansa tingkat Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi. (Maswir Chaniago).

TILKAM – Sebanyak 36 group kesenian tradisional tambua tansa Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi mengikuti festival yang dilaksanakan Pemda Agam melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Sabtu dan Minggu (3-4/9) bertempat di lapangan monumen Avro anson, Gadut, Tilatang Kamang.

Festival dibuka langsung Bupati Agam, Andri Warman yang ditandai dengan penemuan tambua bersama beberapa kepala OPD, Camat Tilatang Kamang, Walinagari Gadut, Kapolsek serta Danramil Tilatang Kamang.

Dalam sambutannya Bupati Agam, Andri Warman menyampaikan, digelarnya festival tambua tansa sebagai salah satu wujud agar kesenian tradisional itu tetap lestari di Kabupaten Agam, dan diturunkan kepada generasi muda.

“Dari sejarah yang saya terima, bahwa tambua tansa itu berasal dari Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya yang selalu ditampilkan pada acara adat seperti, upacara perkawinan atau kenduri yang lazim disebut dalam bahasa Minangkabau “baralek” serta upacara adat lainnya.

Tambua tansa merupakan permainan musik tradisional yang sangat bagus dan diminati banyak orang. Bahkan tambua tansa itu pun sudah banyak dimainkan di luar Kabupaten Agam, karena di daerah tersebut banyak orang Agam. Kalau di daerah Salingka Danau Maninjau kesenian tradisional tambua tansa ini tidak asing lagi. Apalagi orang yang membuat tambua tansa dengan kualitas bagus adalah warga Tanjung Raya sendiri,”ungkap Andri Warman.

Sementara itu Ketua Pelaksana Festival tambua tansa, Jupri kepada Top Satu. Com mengatakan, peserta yang mendaftar lebih dari 40 group kesenian. Namun berdasarkan waktu pelaksanaan yang terbatas hanya dua hari, makanya group yang mendaftar harus mengirim video grup tambua tansa masing-masing untuk diseleksi oleh panitia untuk menentukan bisa atau tidaknya mengikuti festival.

“Dari seluruh grup yang mendaftar setelah dilakukan seleksi melalui video yang dikirim, hanya 36 group yang memenuhi kategori dan diikutkan pada festival.Penampilan peserta dibagi dua kelompok yaitu, kelompok pertama sebanyak 16 group tampil pada hari pertama, Sabtu (3/9), dan sisanya 20 group akan tampil pada hari kedua, Minggu (4/9). Melalui hasil penilaian yang dilakukan dewan juri akan dipilih pemain terbaik yang merupakan gabungan peserta yang tampil pada hari pertama dan kedua. Masing-masing peserta diberi durasi waktu tampil yang diatur oleh panitia,”jelas Jupri yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam itu. (Maswir)