Padang  

Fokus pada Perda, Infrastruktur, dan Pendidikan, Fadly Amran Siap Wujudkan Aspirasi Niniak Mamak 10 Suku

Sektor pendidikan juga menjadi perhatian khusus dalam diskusi ini.

Para Niniak Mamak menyoroti minimnya fasilitas pendidikan di Padang Sarai, yang sering dianggap sebagai daerah perbatasan Kota Padang.

“Sekolah di Padang Sarai, yang katanya sebagai gerbang pembatas Kota Padang ini, kami merasa seperti diasingkan. Anak-anak kami yang ingin sekolah terpaksa sekolah jauh di Padang-Pariaman,” jelas seorang niniak mamak, mengharapkan kepastian terkait peningkatan fasilitas pendidikan di wilayah tersebut.

Menanggapi berbagai aspirasi ini, Fadly Amran menegaskan komitmennya untuk membawa perubahan nyata bagi Kota Padang.

“Ketika saya sudah menjadi Walikota nanti, saya akan lebih fokus kepada pembuatan Perda untuk niniak mamak, karena yang saya lihat dan dengar, Perda untuk Niniak Mamak ini masih kurang diperhatikan,” ujar Fadly dengan penuh keyakinan.

Ia juga menyampaikan bahwa dalam 100 hari pertama kepemimpinannya, akan dibuat fakta integritas yang mencakup segala masalah urgen yang disampaikan oleh masyarakat, dan semua akan dibahas bersama-sama untuk mencari solusi terbaik.

Fadly Amran juga menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mendukung dan mengkapitalisasi program-program masyarakat.

“Pemerintah harus hadir untuk mengkapitalisasi semua program-program dari masyarakat. Isu-isu yang sedang rawan akan kita dudukkan bersama-sama, dan kita cari solusinya bersama,” ucapnya.

Dalam bidang pendidikan, Fadly berjanji untuk meningkatkan fasilitas pendidikan di daerah-daerah yang masih minim, termasuk di Padang Sarai.

“Jika suatu daerah tidak memiliki sekolah terdekat, maka akan kita buatkan sekolah itu sesuai dengan SDM yang sudah diperhitungkan di sana,” jelasnya.

Fadly juga mengungkapkan bahwa prioritas pendidikan tidak hanya akan dilihat dari segi anggaran, tetapi juga dari kebijakan-kebijakan yang dapat memfasilitasi anggaran tersebut.