Setelah dua jam berlalu, ia dan cucu memberanikan diri kembali kerumah, namun apa daya pondok kecilnya sudah dipenuhi lumpur. Ditanya soal dimana ia saat ini beristirahar nenek itu mengaku tinggal bersama sang anak di perumnas Kubang Gajah.
“Hingga hari kedua ini bantuan yang datang baru dari masyarakat yang secara sukarela menyumbang, dari pihak lainnya belum ada. Saya berharap pondok saya ini bisa segera dibersihkandan diperbaiki alakadarnya,” katanya.
Terpisah, tokoh masyarakat Sikabu Afrizal Caniago Dt. Tungga Nan Putiah mengungkapkan puluhan sawah dan ladang masyarakat yang sejatinya siap panen turut di endam lumpur.
“Bicara soal kerugian belum dapat diperkirakan, namun sepanjang mata memandang lumpur dimana-mana menimbun sawah, ladang dan juga satu rumah warga dan menghancurkan sungai. Saya berharap bantuan segera datang dan tak ada lagi bencana susulan,” paparnya.
Bicara soal pemilu pria yang juga bertugas sebagai saksi di TPS 012 itu mengaku proses pemungutan dan penghitungan suara berjalan lancar yang dilakukan di tenda.
“Alhamdulillah tidak berpengaruh, waga kita tetap antusias melakukan pesta demikrasi. Semoga wakil rakyat yang terpilih adalah mereka yang peduli dan membantu masyarakat dari segala hal,” tutupnya. (rahmat)