PARIAMAN – Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Pariaman melaksanakan Halal bi Halal di aula Balaikota Pariaman, Rabu lalu.
Halal bi Halal IBI Kota Pariaman ini dihadiri Walikota Pariaman Genius Umar.
Walikota Pariaman mengatakan bahwa Bidan adalah ujung tombak pembangunan kesehatan di Kota Pariaman.
Karena setiap Desa di Kota Pariaman ditempatkan minimal satu orang Bidan dan tinggal di Desa tersebut.
Kehadiran Bidan tersebut dapat memberikan pelayanan kesehatan terhadap warga di Desa setempat.
Diungkapkannya, Bidan juga punya peran menyangkut kinerja dalam mengurangi angka kematian ibu, angka kematian bayi dan penurunan angka stunting.
Genius Umar menyebutkan bahwa ada tiga Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemko Pariaman yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Pariaman.
Tiga IKU tersebut yakni angka kematian ibu, angka kematian bayi dan penurunan angka stunting.
“Tiga IKU tersebut menjadi indek kinerja dari Pemko Pariaman dan ujung tombaknya adalah bidan desa. Maka dari itu, bidan harus memiliki motivasi yang tinggi untuk bekerja,” terangnya.
Dijelaskannya bahwa angka stunting Kota Pariaman tahun 2021 berada 20,3 persen. Ia menargetkan di tahun 2024 angka stunting menjadi 0 persen.
“Untuk mencapai hal tersebut, semuanya harus bekerja terutama bidan desa agar penurunan angka stunting dapat tercapai. Keberhasilan pembangunan kesehatan secara daerah maupun secara nasional ada ditangan bidan desa”, pintanya.
Genius Umar juga menambahkan untuk permasalahan yang ada terutama sarana prasarana yakni Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau bangunan yang tidak baik, Walikota minta Dinas Kesehatan untuk segera lakukan perbaikan apakah melalui dana dari Pemerintah Kota Pariaman atau juga dengan dana desa.
“Saya yakin kerjasama semua pihak baik dari desa, kepala puskesmas dan Dinas Kesehatan dan juga Pemko Pariaman khususnya Bappeda dan BPKPD, kita bisa memperbaki Poskesdes yang ada di Kota Pariaman. Mudah-mudahan dalam waktu cepat permasalahan Poskesdes tersebut akan segera diperbaiki”, tutupnya. (agus)
