PADANG – DPD Gerindra Sumbar mengumumkan lima pasang bakal calon kepala daerah yang akan bertarung pada pilkada serentak tahun ini.
Pengumuman lima pasang bakal calon ini, terdiri dari gubernur dan empat kota dan kabupaten yang ada di Sumbar.
“Itu calon yang sudah kita putuskan, tapi masih banyak yang belum. Karena, seperti misalnya Kabupaten Solok, sebenarnya calon bupatinya sudah ada, tapi belum berpasangan, rekomendasi belum dikeluarkan,” kata Ketua DPD Gerindra Sumbar, setelah rapat koordinasi dan konsolidasi bersama seluruh pengurus se kabupaten dan kota, Senin (27/7).
Andre mengatakan, untuk lima pasang yang telah menerima rekomendasi ini gubernur, Pasaman Barat, Kota Solok, Kabupaten Solok Selatan dan Bukittinggi.
Untuk daerah lain yang belum menerima rekomendasi dari DPP dikarenakan pasangan calon belum lengkap. Sementara untuk lima pasang ini sudah lengkap, makanya rekomendasi langsung diberikan.
“Insya Allah, dua minggu kedepan sudah bisa kita umumkan untuk daerah yang lain. Rekomendasi ini adalah SK yang ditandatangani oleh Pak Prabowo dan pak Sekjen ya, jadi yang sudah kita bagikan SK itu gubernur dan empat daerah lainnya,” ujar Andre.
SK yang sudah dibagikan itu, gubernur, Nasrul Abit -Indra Catri, Reinier dan wakilnya di Kota Solok, Erman Safar – Marfendi di Bukittinggi, Mariyanto – Yulisman di Pasaman Barat, Abdul Rahman – Rosman Efendi di Solok Selatan.
Dikatakan, untuk gubernur sendiri, pihaknya masih membuka opsi dengan partai lain untuk maju bersama. Ada beberapa partai yang sudah datang. Tapi yaitu, ada yang ingin Indra Catri pindah partai ke partai yang mengusung. Ini yang belum disepakati.
“Kami tetap ingin pak IC sebagai kader partai Gerindra. Pak IC ketua dewan penasihat Gerindra di Kabupaten Agam. Target kita optimis, Insya Allah bisa menang gubernur dan bisa semaksimal mungkin, mayoritas memenangkan pilkada kabupaten dan kota yang ada,” katanya.
Dikatakannya, semua calon yang ada saat ini mempunyai potensi memenangkan pilkada 2020, karena kekuatan berimbang. Tapi tentu, NA dan IC mempunyai keunggulan, mereka adalah tokoh yang muncul dari bawah, dikenal masyarakat dan sudah teruji serta punya rekam jejak membangun Sumatera Barat.
“Pak NA dan IC adalah teknokrat, birokrat yang muncul dari bawah, punya rekam jejak yang jelas, punya prestasi yang jelas, punya kinerja yang jelas,” ujarnya.
Dijelaskannya, NA sudah berhasil membangun Sumatera Barat, waktu menjadi wakil Bupati dan Bupati Pesisir Selatan, berhasil mengeluarkan daerah tersebut dari daerah tertinggal menjadi berkembang. Lalu, ditugaskan oleh Irwan Prayitno, sebagai wakil gubernur, NA juga berhasil, mengeluarkan persoalan daerah tertinggal di Solok Selatan dan Pasaman Barat.