GGF Buktikan Sampah Bisa Jadi Sumber Daya Baru Bagi Perusahaan

Manajemen zero waste di GGF. (ist)

Di peternakan, susu segarnya dijual. Kotoran ternak dijadikan kompos untuk balik lagi ke kebun. Ia memastikan, limbah yang dihasilkan selesai di perusahaan, tak ada sisa. Bahkan, ampas dari bromelaine enzyme pun akan masuk ke kompos.

Limbah cair yang berasal dari pabrik nanas dan singkong diolah sebagai biogas yang akan ditransfer ke power plant sebagai sumber energi. Limbah dari pabrik biogas diolah dan akan balik lagi ke kebun sebagai air untuk penyiram tanaman, sehingga tidak ada air yang terbuang.

Pengolahan limbah lainnya dikolaborasikan dengan pihak lain –petani dan kelompok masyarakat- seperti sisa-sisa cocktail, cacahan papaya dan jambu yang tak termanfaatkan dijadikan sebagai pakan dan maggot untuk mitra. Sedangkan pisang yang tak terpakai dikerjasamakan dengan UKM-UKM menjadi keripik pisang.

Cara lain yang dilakukan dalam penerapan konsep keberlanjutan adalah meniadakan pembungkus plastik untuk kemasan pada buah, rotasi tanaman untuk konservasi tanah, dan mengembangkan lahan bambu untuk konservasi sumberdaya air. Dari bambu itu, bagian yang tua dipakai di kebun pisang dan sebagian dijadikan kompos karena bambu merupakan sumber acid cukup tinggi. Selain itu, perusahaan juga menyediakan water reservoir cukup banyak sebagai resapan air di musim hujan dan untuk penyiraman saat musim kemarau.

Dari prinsip keberlanjutan yang sudah diterapkan, perusahaan membuktikan bahwa sampah yang dihasilkan bisa menjadi sumber daya yang baru. Setiap bulan, perusahaan menghasilkan cukup banyak biomassa yang sebenarnya menjadi limbah dan kalau tak dikelola dengan baik malah akan jadi masalah besar buat perusahaan. Sebaliknya, kalau dikembangkan malah menjadi peluang bisnis. Bagi GGF, biomassa yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk produk bio plastik.

Dari biogas hasil olahan limbah, perusahaan menghasilkan 8,5 juta nm3 per tahun dimana 6,5 nm3 dikirim ke power plant dan sisanya untuk pabrik tapioka. Ke depan, perusahaan akan mengkaji lagi peluang-peluang bisnis lain dari limbah. Salah satunya pengembangbiakan mikroalga dari limbah biogas sampai ke irigasi. Selain itu, biomass dan limbah lain akan dioptimalkan sebagai sumber energi di masa mendatang.

New Resource

GGF telah membuktikan bahwa ekonomi sirkular sama sekali tidak merugikan perusahaan. Sebaliknya, sampah malah bisa menekan ongkos produksi dan menjadi sumber daya baru bagi perusahaan.

Arif percaya, dengan menjaga keberlanjutan dan menerapkan ekonomi sirkular yang sejalan dengan konsep hijau, GGF tidak hanya memikirkan ekonomi, tapi juga memberi solusi atas permasalahan di dunia, mengubah masalah menjadi peluang, serta memberi keuntungan bagi perusahaan dan sebanyak mungkin masyarakat di dunia. (Eriandi, Wartawan Topsatu.com)