GGF CSR and CSV Sukses Majukan Perusahaan

GGF menyalurkan CSR pada masyarakat. (dok.sunpride.co.id)

“Jumlahnya terus meningkat secara bertahap selama bertahun-tahun, untuk membantu petani lokal menjadi lebih baik,” tuturnya.

Sementara Head of Local Sourcing Sewu Segar Nusantara, Vera Monika, menuturkan keuntungan yang diterima petani lokal maupun GGF. Menurutnya pola kemitraan tersebut mengusung konsep Creating Shared Value (CSV), disamping petani mendapatkan pembinaan di bidang perkebunan buah-buahan, juga dapat memiliki akses ke pasar global dan dihubungkan dengan mitra menguntungkan (Bank, Pemerintah, dll).

“Efeknya, perusahaan dapat mengamankan pasokan lokal, menjalin hubungan jangka panjang dengan petani dan memenuhi permintaan pasar nasional maupun internasional,” ujarnya.

GGF melihat petani lokal masih terbatas dengan kemampuan, pasar dan keterbatasan pembiayaan. Oleh karena itu, GGF memiliki kapabilitas dalam membantu permasalahan di lapangan, mulai dari memberikan pembinaan hingga panen, membantu menjual hasil budi daya dan membantu petani mendapatkan pembiayaan bank.

“Kami berharap petani lokal dapat meningkatkan kesempatan bisnis, dengan memperluas ekspansi pemasaran hingga ke kancah internasional. Nantinya kami juga akan melakukan ekspansi ke wilayah Bali, Aceh dan Sumatera Utara,” ungkap Monika.

Hal tersebut dirasakan oleh salah satu mitra CSV Sapi Swadana GGL, Sarjono. Ia mengungkapkan bahwa program ini dapat menciptakan bisnis yang saling menguntungkan yakni dapat meningkatkan pendapatan petani, sekaligus menciptakan lapangan kerja.

“Saya berterima kasih kepada Great Giant Livestock, karena telah memberikan ilmu dan keahlian dalam usaha ternak sapi secara berkelanjutan. Harapan kita bersama insya Allah akan tercipta harmoni sebagai bentuk pengabdian kepada negeri tercinta,” harapnya,

Sementara dikutip dari siaran pers Kemenperin, PT Great Giant Pineapple (GGP), sebagai perusahaan swasta terbesar penghasil produk hortikultura di Indonesia, melakukan ekspansi bisnis di Kabupaten Tanggamus dengan konsep CSV. Konsep kolaborasi ini dijalankan bersama dengan petani dan kelompok usaha tani setempat melalui Koperasi Usaha Tani.

Konsep CSV di Kawasan Berikat ini telah didukung oleh Ditjen Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan, sehingga pupuk dan pestisida yang berasal dari PT GGP dapat digunakan oleh petani binaan tanpa subsidi apapun dari pemerintah, namun dengan syarat tidak adanya inventori di petani.

Langkah strategis tersebut untuk dapat membantu petani dalam memantau kegiatan on-farm, termasuk pemakaian pupuk dan pestisida, yang telah dikembangkan melalui aplikasi berbasis Internet of Things (IOT) yang dinamakan e-Grower.

Melalui aplikasi tersebut, kegiatan on-farm seluas 337 hektare dengan jumlah petani sebanyak 423 orang di empat kabupaten di Provinsi Lampung yang menjadi mitra PT GGP, dapat dipantau secara real time hingga jumlah panen yang dapat diekspor.