Hukum  

Granat Sumbar Desak Ungkap Asal Narkoba yang Diamankan di BIM

Ketua Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Sumatera Barat, Fajar Rusvan

PADANG – Ketua Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Sumatera Barat, Fajar Rusvan, mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengungkap asal usul narkoba jenis sabu dan ekstasi yang berhasil diamankan oleh petugas keamanan (avsec) Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Ahad lalu.

“Jumlah sabu-sabu yang dibawa pelaku mencapai lebih dari 1 kg, ditambah pil ekstasi dalam tiga paket besar. Apakah mungkin pabriknya ada di Sumatera Barat?” ungkap Fajar Rusvan dalam pernyataan tertulisnya, Senin (30/12).

Pernyataan ini disampaikan menyusul keberhasilan petugas avsec PT Angkasa Pura Indonesia (API) KC BIM (Injourney Airport BIM) dalam mengidentifikasi Riyan (32), seorang penumpang Super Air Jet IU817, yang membawa narkoba. Penumpang dengan tujuan Samarinda via Cengkareng ini dicurigai oleh petugas avsec karena terlihat gugup saat melewati pemeriksaan keamanan di Passenger Screening Check Point (PSCP) 2.

Detil Penangkapan

Pada tahap Pemeriksaan Keamanan 2, calon penumpang diwajibkan melepas ikat pinggang, jam tangan, topi, jaket, kunci, koin, dan mengosongkan isi kantong pakaian. Barang-barang tersebut harus melewati mesin x-ray bagasi, sementara calon penumpang melewati gawang detektor logam (Walk Through Metal Detector/WTMD) dan diperiksa menggunakan detektor logam genggam (Hand Held Metal Detector/HHMD).

Saat diperiksa dengan HHMD, pelaku terlihat semakin gugup. Paket narkoba tersebut diketahui disembunyikan dalam korset pinggang yang dirancang khusus dengan banyak kantong kecil, melekat erat di tubuhnya.

“Kami mengapresiasi kejelian petugas avsec yang berhasil mendeteksi gelagat mencurigakan. Kecakapan seperti ini harus terus ditingkatkan oleh manajemen Injourney Airport BIM,” kata Fajar Rusvan.

Pentingnya Pengusutan Jaringan Narkoba

Fajar Rusvan meminta aparat penegak hukum untuk tidak berhenti pada penangkapan pelaku semata, melainkan juga mengungkap jaringan di balik peredaran narkoba tersebut.

“Jaringannya pasti ada. Ini mesti diungkap, apalagi pelaku bukan warga ber-KTP Sumatera Barat,” tegasnya.

Koordinasi Lintas Lembaga

Diketahui, petugas avsec BIM telah berkoordinasi dengan Kapolsek BIM, Komandan Koramil 09/Batang Anai Kapten Inf Januar Hendri, Bea Cukai Bandara, serta petugas pengamanan Natal dan Tahun Baru (Pam Nataru) dari Kodim 0308/Pariaman, Serda Robi Gusfiandi dan Serda Adi Mulya.

Hasil penggeledahan menemukan enam paket sabu seberat 1,03 kg serta enam paket ekstasi dengan jumlah yang belum dihitung. Pelaku, yang ber-KTP Kota Bandung, kini telah diamankan untuk proses hukum lebih lanjut.

Optimalkan Penegakan Hukum

Dengan temuan ini, Granat Sumatera Barat mengingatkan pentingnya sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat untuk memberantas peredaran narkoba di wilayah tersebut.

“Keberhasilan petugas avsec ini adalah bukti bahwa keamanan di BIM sudah cukup baik, tetapi kita harus terus meningkatkan pengawasan dan investigasi untuk memutus jaringan narkoba di Sumatera Barat dan sekitarnya,” tutup Fajar Rusvan. (*)