“Kita telah siagakan, para dokter beserta paramedis lainnya di RSAM khusus untuk penanganan korban erupsi Gunung Marapi, harapannya seluruh korban dapat tertangani secara maksimal,” tegas Mahyeldi.
Selain itu, dikatakannya, RSAM tidak hanya kita siapkan untuk korban semata tapi juga untuk para keluarga korban, sekaligus mempermudah mereka untuk mendapatkan perkembangan informasi dari lapangan.
“Di RSAM juga kita fasilitasi ruang istirahat bagi para keluarga korban,” tukuk Mahyeldi.
Selanjutnya, Gubernur Mahyeldi mengajak seluruh masyarakat terutama yang bermukim disekitar kawasan Gunung Marapi untuk tetap meningkatkan kewaspadaan selama menjalankan aktivitas sehari-hari, mengingat erupsi masih terus terjadi hingga saat ini.
Sebelumnya diberitakan, Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) meletus sekitar pukul 14.53 WIB, Minggu (3/12) kemarin. Kepala Pos Pengamatan Gunung Marapi, Ahmad Rifandi membenarkan telah terjadi erupsi. “Ketinggian kolom abu tidak teramati karena tertutup awan. Untuk radius erupsi masih di 3 kilometer,” kata Rifandi.
Rifandi menjelaskan, status Gunung Marapi saat ini masih dalam level waspada. Masyarakat diharapkan tidak mendekati wilayah yang rawan terdampak erupsi. Jika keluar rumah masyarakat diminta menggunakan topi, kaca mata, jaket, serta masker karena ada hujan abu yang terbawa angin. Gunung Marapi terletak di daerah Agam dan Tanah Datar dengan ketinggian 2.891 meter dari permukaan laut. (adpsb)