Padang – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, meminta masyarakat dan jajaran pemerintahan untuk saling berkoordinasi dan tetap waspada menghadapi erupsi Gunung Marapi dan tingginya curah hujan.
Saat memberikan keterangan di Padang pada Senin (18/12/2023), Gubernur Mahyeldi menyampaikan erupsi Gunung Marapi masih terus berlangsung, dan curah hujan intensif telah meningkat dalam beberapa hari terakhir di sebagian wilayah Sumatera Barat.
Mahyeldi menegaskan masyarakat dilarang berkegiatan di wilayah radius 3 kilometer dari kawah Marapi. Hasil analisis dan evaluasi dari Badan Geologi Sumbar menyatakan bahwa Gunung Marapi berada pada level II waspada. Selain itu, masyarakat di sekitar kawasan Marapi juga diminta untuk menggunakan masker sebagai langkah pencegahan.
Gubernur juga mengingatkan masyarakat agar berhati-hati terhadap informasi yang beredar, terutama di media sosial yang berpotensi menyebarkan hoaks. Ia menekankan bahwa informasi yang tidak jelas asal-usulnya tidak dapat dipercayai.
Dalam konteks bencana alam, Gubernur Mahyeldi menyatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota terkait potensi kebencanaan. Ia juga menanggapi tingginya intensitas hujan yang telah menyebabkan banjir di beberapa wilayah, terutama di Limapuluh Kota. Gubernur menegaskan bahwa terus dijaga, dan tindakan akan diambil jika diperlukan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Rudy Rinaldi, menambahkan berdasarkan pengamatan per 16 Desember 2023, sebagian puncak Marapi masih ditutupi kabut pascaerupsi. Adanya ratusan gempa kecil susulan dalam dua pekan terakhir juga menjadi perhatian, sehingga masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas di radius 3 km dari kawah Marapi. Warga di sekitar lembah Marapi juga diminta untuk tetap waspada. (MC)