PADANG PANJANG – Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat berbahasa di media sosial (medsos).
Di antaranya harus bertanggung jawab dengan apa yang ditulis, dengan mengedepankan rasa kebangsaan bukan bahasa yang tidak beretika yang sifatnya mengadu domba.
Demikian diutarakan Kepala MAN 1 Kota Padang Panjang, H. Julfiadi Hutabarat, S.Ag, M.Si sat menjadi narasumber dalam Webinar tentang Kesiapan Masyarakat dalam Menghadapi Transformasi Digital yang dilaksanakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Kamis (14/10) kemarin.
Menulis di medsos, katanya lagi, harus mampu menahan emosi, berpikir ulang sebelum memposting, memanfaatkan sisi positif, menelusuri kebenaran suatu informasi secara jeli, dan selalu waspada serta jangan mudah percaya.
“Jika kita selektif memilih bahasa yang baik dan benar, sesuai dengan niat dan tujuan penulisan di medsos, akan dapat memberikan dampak positif terhadap diri pribadi maupun orang lain. Bukankah bahasa menunjukkan bangsa? Dengan bahasa, orang akan tahu siapa kita, dari mana, dan bagaimana pribadi kita,” sebutnya dalam paparan yang mengangkat tema penggunaan bahasa yang baik dan benar dalam literasi digital.
Dia mengimbau agar lebih cerdas memilah bahasa, sebab bahasa yang baik belum tentu benar dan bahasa yang benar belum tentu baik. Hal ini sangat tergantung kepada niat penggunaan bahasa itu sendiri.
“Jika kita memiliki niat yang baik maka akan muncullah bahasa yang baik pula, bukan bahasa mencaci maki serta bahasa menghasut atau mencemarkan nama baik,” ulasnya.
Kegiatan yang dimoderatori Melia Fajrin ini, diikuti pegawai instansi pemerintah, guru, maupun siswa di Sumatera Barat. Dengan menghadirkan narasumber lainnya, Ridzky Surya, M. Abdi Azra, S.Pd, Mandradhitiya Kusuma P, M.Sc, dan Ari Utami. Sebagai keynote speaker Gubernur Sumatera Barat, H. Mahyeldi Ansharullah, SP. (rilis)