‘’Penghematan biaya operasional mencapai 77%. Dalam 1 malam, kalau 1 kali keliling patroli, kami bisa menghabiskan 1 liter BBM. Dengan mesin motor listrik ini, kami hanya perlu 1,3 kwh saja untuk 1 kali keliling patroli, atau sekitar Rp.3.206,8 saja,’’ terang Haridman kemudian.
Ia memberikan apresiasi atas inisiatif PLN karena mendukung kelompok masyarakat untuk terus berkembang, salah satunya dengan energi yang ramah lingkungan yakni kendaraan listrik.
Sejak 2017 silam, LPPL Amping Parak pun diakui pemerintah sebagai Kelompok LPPL Mitra Konservasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumbar. Kelompok ini bertugas untuk melestarikan konservasi laut Amping Parak, menjaga keberlangsungan kehidupan penyu laut, serta mengupayakan ekosistem laut dapat bermanfaat bagi masyarakat dan wisata.
Haridman berharap, bantuan mesin motor listrik dapat kembali disalurkan oleh PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumbar untuk diaplikasikan kepada kapal-kapal lainnya.
‘’Harapan kami juga mesinnya lebih besar, bantuan kemarin hanya 1,5 PK, mungkin jika 5 hingga 25 PK akan lebih bermanfaat lagi, selain untuk mempercepat laju kapal, juga bisa kami gunakan untuk kapal pengunjung atau wisatawan yang muatannya lebih besar,’’ lanjut Haridman. (*)