LUBUK SIKAPING – Sepekan usai lebaran, semua aktifitas kembali normal. Begitu juga dengan harga kebutuhan pokok di pasar-pasar. Contohnya saja cabai merah, pantauan Dinas Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja, saat lebaran kemarin, harga per kilogramnya yang mencapai Rp60 ribu, kini turun menjadi Rp40 ribu. Begitu juga dengan saudaranya cabai hijau, dari Rp30 ribu per kilo menjadi Rp28 ribu.
“Yang tidak stabil-stabil itu bawang bombai. Akhir Mei lalu harganya Rp22 ribu per kilo, lalu turun Rp13 ribu, tiga hari sebelum lebaran. Naik lagi pas lebaran Rp18 ribu, dan kini turun Rp16 ribu per kilogram,” kata Kabid Pedagangan, Ishak, Selasa (11/6).
Diakui Ishak, untuk harga kebutuhan pokok dapur, semua sudah normal atau tetap. Mulai dari harga beras, ayam, telur, minyak tanah hingga harga rempah-rempah semacamnya.
“Daging sapi, Rp130 ribu per kilo, ayam ras Rp25 ribu, ikan mas dan nila Rp30 ribu per kilo. Telur juga normal, Rp2000 untuk ayam kampung, Rp1400 untuk ayam ras dan Rp2500 untuk harga telur itik per butir. Kalau untuk minyak tanah masih normal juga Rp11 ribu per liter, gas elpiji 3 kg Rp25 ribu dan 12 kg Rp165 ribu. Pokoknya semua normal,” kata Ishak.
Di sisi lain, meski harga sudah normal, jual beli kebutuhan dapur, tidak begitu bergairah. Selain penyebabnya roda ekonomi masyarakat kurang berputar, kebutuhan anak sekolah lebih dibutuhkan masyarakat untuk dipenuhi.
“Tahun ajaran baru, tidak tertutup kemungkinan kebutuhan anak juga baru. Tas yang mintak diganti karena sudah robek, belum lagi baju seragam sekolah yang baru, karena baju lama kekecilan, sepatu dan kebutuhan lainnya. Harus benar-benar memutar otak untuk memenuhi kebutuhan saat ini. Wajar saja, daya beli kebutuhan dapur pas-pasan, orang lebih mengutamakan kebutuhan pendidikan,” keluh Andini, (35), salah satu ibu rumah tangga. (Yolan)