AGAM-Pasca masuk perangkap harimau sumatra (Panthera Tigris Sumatrae), berhasil dievakuasi tim BKSDA Sumbar bersama warga setempat. Proses evakuasi berlangsung ekstrim, sebab lokasi perangkap berada di punggung bukit dan cukup jauh dari kendaraan yang akan membawa sang inyiak.
Puluhan warga dan petugas BKSDA bahu membahu mengangkat kandang jebakan yang terbuat dari besi serta berisi Harimau Sumatra tersebut.
Setelah berhasil di evakuasi, rencananya Harimau Sumatra berjenis kelamin betina berusia sekitar 3 tahun ini, akan di bawa ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra (PRHS) di Kabupaten Dharmasraya.
Kepala Resort BKDA Agam Sumatra Barat, Ade Putra di lokasi kejadian mengatakan, satwa langka dilindungi ini akan di observasi lebih lanjut.
“Harimau ini akan diobservasi lebih lanjut di pusat rehabilitas, sebelum di lepas liarkan kembali ke tempat yang lebih aman”, katanya pada wartawan.
Wali Nagari Salareh Aia, Iron Maria Edi menyebutkan, Harimau ini diberi nama “Puti Maua” sebagai identitas satwa ini berasal dari kampung Maua.
“Kami sudah sepakati bersama Ninik Mamak, Harimau ini kami beri nama Puti Maua, karena berasal dari sini”, Ujarnya sesaat jelang keberangkatan tim yang membawa Harimau Sumatera itu.
Konflik satwa Harimau Sumatera ini terjadi sejak awal Desember tahun lalu dan sudah memangsa sejumlah ternak warga. Selain itu, warga merasa takut untuk beraktifitas di perkebunan karena harimau tersebut sering memunculkan diri di perkampungan dan perkebunan.
Setelah penanganan sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku, satwa tersebut akhirnya masuk perangkap dihari ke 40. mursidi