PASAMAN – Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) terperangkap di dalam kandang jebak yang dipasang Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) di Jambak, Nagari atau Desa Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, pada Minggu (4/3) dini hari.
Antoni Vevri, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Sumbar, didampingi Kepala Resor Konservasi Wilayah I Panti BKSDA Sumbar, Ade Putra, menyatakan Harimau Sumatera tersebut berhasil masuk ke dalam kandang jebak yang terletak di sekitar kebun pinang milik warga sekitar pukul 05.43 WIB.
“Harimau Sumatera masuk dalam kandang jebak diketahui oleh petugas saat memeriksa kandang jebak yang kami pasang semenjak beberapa hari lalu,” ujarnya.
Harimau tersebut, yang sering muncul di Kecamatan Tigo Nagari, Pasaman, segera dievakuasi tim BKSDA Sumbar. Evakuasi dilakukan dengan menggunakan kandang transpor, dan rencananya harimau tersebut akan dibawa ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PHRSD) milik Yayasan Arsari Djojohadikusumo.
“Evakuasi kami lakukan bersama dengan anggota Polri, TNI, dan warga setempat dari lokasi ke mobil,” tambahnya.
Warga sekitar juga berkumpul untuk melihat secara dekat harimau yang terperangkap di dalam kandang tersebut.
Antoni Vevri mengakui bahwa penanganan konflik satwa dengan manusia telah dilakukan sejak 2 Januari 2024, setelah satwa dilindungi, berupa sapi, dimangsa oleh satwa liar. BKSDA Sumbar telah memasang tiga kandang jebak, dan setiap kandang jebak dilengkapi dengan kamera untuk memantau keberadaan satwa. Selain itu, BKSDA Sumbar juga menggunakan drone thermal pada malam dan siang hari untuk memantau kondisi sekitar.
“Penanganan konflik kami lakukan selama satu bulan, dan banyak laporan warga selama penanganan itu. Kami berhasil menyelamatkan satwa dan mengamankan warga sekitar,” pungkasnya. (*/ant)