PADANG – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumatera Barat pada tubir perpecahan setelah terbentuknya dua kepengurusan dengan ketua umum Fadly Amran dan Doni Harsiva Yandra.
Fadly yang wali kota Padang Panjang, jabatannya sebagai ketua umum KNPI Sumbar berakhir pada Maret 2021 lalu. Periode jabatannya kemudian diperpanjang oleh Ketua Umum DPP KNPI, Noer Fajriensyah.
Sedangkan Doni Harsiva Yandra ditunjuk sebagai caretaker Ketua KNPI Sumbar melalui surat keputusan Haris Pertama. Haris Pertama merupakan ketua umum DPP KNPI hasil kongres di Bogor dan legalitasnya diakui negara.
“Saya ditunjuk sebagai caretaker, karena Ketua Umum KNPI Sumatera Barat, Fadly Amran, dinilai telah menyalahi tertib organisasi,” ungkap Doni di Padang, Kamis malam.
Doni yang juga wakil ketua umum DPP KNPI versi Haris memastikan, dirinya ditugaskan sebagai caretaker sampai terbentuknya kepengurusan KNPI defenitif di Sumatera Barat.
Doni mengaku, telah bertemu dengan senior KNPI di Sumatera Barat. Di antaranya, para mantan ketua seperti Kandris Asrin, Yul Akhyari Sastra, Marzul Veri dan Defika Yufiandra yang merupakan ex officio ketua MPI Sumatera Barat serta tokoh kepemudaan lainnya.
“Bertemu dengan anggota Majelis Pemuda Indonesia (MPI) serta mantan-mantan ketua KNPI Sumatera Barat ini, dengan niat tetap terkonsolidasinya pemuda Sumatera Barat dalam satu wadah,” terangnya.
Dalam pertemuan itu, terang Doni, senior KNPI Sumatera Barat berharap jangan sampai terjadi dualisme kepengurusan.
“Sebagai caretaker, jika semua elemen kepemudaan di Ranah Minang ini setuju untuk tidak terjadi dualisme, jadwal musyawarah daerah pada 7 November 2021 yang telah dirancang, bisa saja ditinjau ulang demi satunya pemuda di Sumbar,” tegas Doni seputar pertemuannya Kamis sore.
“Kita membuka diri untuk terjadi proses konsolidasi yang melibatkan semua senior, OKP, DPD (kabupaten/kota) dan elemen kepemudaan lainnya,” tambah Doni.
Terpisah, anggota MPI Sumatera Barat, Yul Akhyari Sastra mengungkapkan, semangat untuk tetap satunya pemuda harus terus dipelihara. Yul juga menghargai Doni yang mau menerima masukan demi tetap utuhnya organisasi kepemudaan.
“MPI Sumatera Barat akan berkomunikasi dengan Fadly Amran. Karena masih tugas ke luar daerah, pertemuan masih belum bisa dilaksanakan. Paling cepat Sabtu besok,” ungkap Yul melalui sambungan telepon.
Menurut Yul, hal penting yang akan dikomunikasikan dengan Fadly Amran, rencana musyawarah daerah yang telah dipatok Fadly pada 8 November 2021.
“Semangat yang kita bangun, pemuda Sumatera Barat tetap satu. Kalau mau berpecah-pecah, hal itu seharusnya telah terjadi jauh di periode sebelum-sebelumnya. Karena, konflik di tingkat pusat itu bukan kali ini saja terjadi,” ungkap Yul. (*)