“Adik-adik mahasiswa KKN kita sungguh-sungguh dalam bekerja. Mereka bekerja tidak sekedar ambil dokumentasi sebagaimana banyak orang melakukannya sekarang ini, namun benar-benar bekerja membantu nagari dan dapat diandalkan,” puji Ismet Dianto.
Rektor mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan juga perangkat nagari Sariak yang sudah menerima mahasiswa Unand ber-KKN. Mahasiswa KKN yang saat ini ber-KKN di nagari Sariak merupakan bagian dari sekitar 5000 mahasiswa yang saat ini sedang ber-KKN.
Rektor menyatakan sebagai angkatan 2020 yang memulai perkuliahan secara daring, mahasiswa yang tengah ber-KKN saat ini termasuk kurang secara ‘sentuhan fisik’, kurang mengenal objek perkuliahan dan kemasyarakatan secara langsung. Oleh karena itu, momen KKn ini diharapkan mampu menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa terutama dalam bersosialisasi dan membaur dengan masyarakat.
Selain itu, rektor juga meminta agar etika dan moral baik yang didapat selama KKN tidak hanya berhenti di masa KKN saja, tetapi juga dibawa selalu dalam kehidupan sehari-hari. Yuliandri juga menyampaikan rasa bangga kepada 22 Mahasiswa KKN Unand di nagari Sariak yang telah berhasil menjalankan serangkaian program kerja selama masa KKN yang sudah berjalan selama 30 hari, terhitung sejak tanggal keberangkatan, 11 Juli lalu.
“Jadikanlah semua potensi yang dimiliki oleh nagari sebagai wahana pembelajaran. Masa KKN adalah kesempatan langka untuk dapat belajar sekaligus bekerja bersama masyarakat”.
Terkait program kerja, Yuliandri menyampaikan apresiasi terhadap apa yang sudah dibuat dan dilakukan mahasiswa KKN yang diketuai oleh Amiral Fadhil.