Sementara dari sisi non fisik, Hendri Arnis menelurkan berbagai kebijakan positif, diantaranya memberlakukan jaminan kesehatan untuk masyarakat Padang Panjang (UHC) tertinggi di Sumbar sejak 2017, penerapan Sistim Cashless (Non Tunai) dalam transaksi keuangan pemerintah daerah untuk mengantisipasi kebocoran anggaran, peningkatan kesejahteraan ASN, Guru TPA, imam masjid, garin, perangkat RT, Pemberian beasiswa.
Hal menarik dari sosok Hendri selama memimpin Padang Panjang adalah kombinasi gaya kepemimpinan yang berpadu dalam dirinya. Suatu saat dia tampil dengan gaya transformasional, mentransfer ide besar kepada bawahan untuk diterjemahkan dan dieksekusi, dan tentu saja dikawal.
Hendri dikenal oleh bawahannya sebagai pimpinan yang tidak gampang lupa dengan instruksi dan arahan yang diberikannya. Dia selalu mengawal dan mengevaluasi apa yang sudah menjadi kebijakan. Tidak ada istilah bagi kepala OPD untuk cuma mengangguk lalu duduk santai berharap walikota lupa dengan instruksinya.
Di sisi lain, Hendri juga tampil menjadi pimpinan yang kuat dengan kontrol penuh. Ketika dihadapkan pada situasi yang membutuhkan ketegasan, keberanian dan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, maka Hendri mampu mengatasi semua itu. Dia adalah seorang pengambil keputusan yang kuat, sebuah nilai kepemimpinan yang jarang dimiliki pemimpin lain.
Kini, Hendri kembali maju. Selain karena desakan berbagai lapisan masyarakat dan dukungan penuh orangtua dan keluarga, Hendri yang kini berpasangan dengan Allex Saputra, pengusaha berlatarbelakang santri, berkeinginan melanjutkan dan menyempurnakan apa yang telah diperjuangkannya. (Jas)