BATUSANGKAR – Dalam upaya menghindari kecelakaan pendidikan di kalangan siswa SMP/MTs, yang tentu membutuhkan perhatian dan pendampingan.
“Kecelakaan pendidikan pendidikan merupakan kesalahan penjurusan dari siswa saat melanjutkan pendidikan ke SMA, MA dan SMK, karena tidak memperhatikan minat-bakat dan kemampuan akademis siswa,” kata praktisi pendidikan Yafri Lavido, Minggu (19/12) di Batusangkar.
Dikatakan, dalam menghindari kecelakaan pendidikan demikian, salahsatu upaya yang dilakukan adalah mengetahui minat-bakat dan kemampuan IQ atau akademi siswa dengan uji materi yang lengkap dengan uji psikologi.
Upaya demikian mulai dilakukan Biro Kansultasi Bina Mandiri Batusangkar, yang mendampingi siswa SMP/MTs untuk mengetahui minat-bakat, terutama penjurusan saat melanjutkan sekolah.
“Siswa SMP/MTs untuk melanjutkan sekolah akan mengetahui penjurusan yang cocok baginya, baik IPA atau IPS,” tandas Yafri Lavido yang mendirikan Biro Kansultasi Bina Mandiri Batusangkar pada tahun 2011 silam.
Diutarakan, siswa dibekali agar tidak terjadi kecelakaan pendidikan dalam penjurusan dalam test peminatan dan psikologi.
Menurut, pola ini untuk mengindari agar siswa tak salah pilih jurusan di SMA, MA dan SMK kemanpuannya IPS tapi memilih jurusan IPA atau sebaliknya.
“Pihak sekolah pun terbantu dengan rekomendasi jurusan yang disampaikan saat mendaftar,” timpalnya.
Diutarakan, dengan materi pendampingan berisi nomerakal atau angka, verbal, kemampuan, berpikir abtrak, makanik, relasi ruang, kecepatan dan ketekunan kerja. Ini akan menununjukan minat pribadi dan kemampuan IQ.
Sejauh ini, biro konsultasi tersebut telah mendampingi SMP di Tanah Datar dan sejumlah daerah kabupaten/kota lainnya.
“Alhamdulillah, pihak sekolah yang mengajak kita mendampingi anak menyatakan apresiasi dan terimakasihnya,” ucapnya.
Ditambahnya, siswa SMA, MA dan SMK juga butuh pendampingi peminatan agar memudahkan menentukan jurusan untuk masuk ke perguruan tinggi. Pola ini juga akan dilakukan Biro Kansultasi Bina Mandiri. (benk)