SOLOK – Nanda (21) berprofesi sebagai pemandu karaoke di tempat hiburan malam di Solok, loncat dari lantai tiga saat satpol PP melakukan razia. Akibatnya ia terluka dan dilarikan ke rumah sakit, Minggu (24/2) pukul 01.00 Wib. Korban hanya mengalami luka ringan.
Selain Nanda, Desri rekan korban turut mendapat perawatan di rumah sakit karena syok diduga karena perlakuan kasar dari petugas.
Burik pengelola tempat hiburan saat berada di rumah sakit menyebutkan peristiwa yang menimpa dua karyawannya itu bermula dari kedatangan puluhan petugas Satpol PP.
Tanpa memperlihatkan surat tugas Satpol PP Sumatera Barat bersama Satpol PP Kota Solok melakukan upaya masuk ketempatnya dengan cara dan sikap cukup kasar dan penuh kearoganan.
Melihat petugas itulah pekerjanya spontanitas berhamburan ke lantai tiga, lari dari kejaran petugas. Satu karyawannya pada saat itu nekat meloncat dari lantai tiga menghindari petugas.
Tambahnya, hal yang memiriskan lagi saat korban dievakuasi dari lokasi, korban jatuh tidak langsung dibawa ke rumah sakit.
“Alah heboh kami baru korban dibaok petugas pakai oto plat merah untuk diberikan pertolongan,” ulas saksi lain yang berada dilokasi pada saat kejadian.
Sementara itu, Kasat Pol PP Ori Apillo menyampaikan, institusi yang dipimpinnya melakukan razia ditempat hiburan tersebut berkerjasama dengan Satpol PP Sumbar terkait penegakan perda minuman keras.
Dia membenarkan korban meloncat saat dikejar petugas saat razia terjadi. Namun ia membantah terjadi kesewenang-wenangan dan arogansi petugas. (oky)