LUBUK BASUNG – Akibat hujan deras sepanjang Minggu (24/11) malam, bangunan dam penyangga pekarang Sekolah Dasar Negeri (SDN) 11 Sipisang Nagari Nan Tujuah Kecamatan Palupuah, Agam yang terletak di pingir jalan raya Bukittinggi-Medan terban.
“Dam penyangga pekarangan sekolah yang ambruk itu, berukuran sekitar 7×3,5 meter saat ini dalam proses pengerjaan,” kata Kepala SDN 11 Sipisang, Wisnimar, didampingi Koordinator Unit Kerja Pendidikan Kecamatan Palupuah, Firdaus kepada Camat Palupuah diwakili Sekrtaris Kecamatan (Sekcam) Muhammad Iskandar, yang didampingi Kasi Tapem, Nong Rianto dan Kasi Kesos Kantor Camat Palupuah, Edwar, ketika meninjau lokasi bencana alam menimpa SDN 1 Sipisang, Senin (25/11).
Dikatakan Wisnimar, akibat ambruknya dam penyangga pekarangan sekolah tersebut, pihak sekolah ekstra hati melakukan pengawasan terhadap anak didik menjelang adanya perbaikan, karena lokasi dam yang amburuk itu cukup dalam berbahaya terhadap anak.
Pihaknya segera melakukan rapat dan koordinasi dengan pengurus Komite sekolah, dalam upaya mengantisipasi agar tidak ada memakan korban. Namun selaku Kepala sekolah mengharabkan partisipasi dari masyarakat, pemerhati pendidikan dan orang tua murid, untuk menyelesaikan pembangunan dan sekolah yang runtuh tersebut, diperkirakan menelan kerugian sekitar Rp100 juta lebih.
Camat Palupuah melalui Sekcam Muhammad Iskandar mengimbau kepada majelis guru agar dapat mengawasi murid tidak mendekat ke titik dam terban itu, karena lokasi tanah masih labil. Pengguna jalan raya lintas Bukitting-Medan agar berhati-hati dan waspada, karena Kecamatan Palupuah merupakan rawan longsor. (kasnadi)
.