Batusangkar – Satu unit Rumah Hunian Sementara (Huntara) bantuan Aksi Solidaritas Piaman Laweh (Aspila) diserahkan bagi korban galodo di Nagari Paninjauan Kecamatan X Koto.
Ketua Aspila Azwar Anas menyerahkan kunci Huntara pada Bupati Eka Putra kemarin untuk diserahkan pada korban.
Azwar Anas mengatakan, di Nagari Paninjauan direncanakan akan dibangun tiga unit Huntara yang diperuntukkan bagi korban terdampak galodo.
“Pembangunan Huntara ini sebagai bentuk peran aktif dalam meringankan beban saudara kita yang terdampak bencana oleh Aspila, dan Alhamdulillah sudah 17 Huntara yang dibangun, 3 unit di Nagari Paninjauan ini. Semoga bermanfaat dan meringankan beban saudara kita yang terdampak,” katanya.
Azwar Anas katakan, melihat antusias masyarakat Paninjauan dan dukungan bupati Tanah Datar serta Kapolres Padang Panjang pihak Aspila juga bersemangat dan yakin untuk membantu mendirikan Huntara.
“Alhamdulillah, respon pemerintah nagari dan masyarakat Paninjauan sangat tinggi, dan juga dukungan pak Bupati Eka Putra dehingga kami yakin untuk menyalurkan bantuan di Tanah Datar meringankan beban korban musibah galodo,” katanya.
Atas bantuan itu, Bupati Eka Putra menyampaikan terimakasih pada Aspila yang telah berperan aktif membantu masyarakat Tanah Datar terdampak bencana galodo.
“Alhamdulillah, Aspila telah nyata membantu masyarakat Tanah Datar yang terdampak bencana galodo, tidak hanya di Paninjauan ini, namun juga di beberapa nagari lain. Karena itu atas nama masyarakat Tanah Datar, Saya ucapkan terima kasih,” katanya.
Bupati menambahkan, dalam penanganan pascabencana banjir bandang dan galodo, pemerintah daerah bersama pihak terkait berbuat semaksimal mungkin.
“Alhamdulillah, pemerintah pusat membantu Tanah Datar sebesar 2,5 triliun rupiah untuk penanganan musibah dan bencana ini,” ujarnya.
Menurut Eka Putra, dana tersebut untuk pembangunan sabo dam, EWS, perbaikan jembatan, sarana pendidikan sampai dengan relokasi rumah masyarakat.
“Untuk relokasi ada dua macam, relokasi mandiri dimana pemerintah membantu Rp60 juta untuk satu unit rumah, dan relokasi pada rumah yang disediakan atau dibangunkan Pemerintah Daerah. Dan Insya Allah, korban penghuni Huntara ini akan memperoleh bantuan relokasi. Jadi tetap sabar sampai rumah selesai di bangun,” tandasnya.