Hendri Nova
Wartawan Madya
“Horeee… kita sampai lagi di Carocok Painan, kita foto-foto dulu di Masjid Terapung Samudera Ilahi.”
Seorang gadis kecil berlari gembira begitu turun dari sebuah mobil SUV bernopol polisi BM yang merupakan kode Provinsi Riau. Menyusul si gadis kecil, seorang ABG lelaki yang segera mengejar gadis kecil tersebut dengan gembira.
Dari ekspresi dan tingkah keluarga dari Pekanbaru ini, sangat kentara kalau mereka sudah sering bolak balik ke Pantai Carocok Painan Sumatera Barat (Sumbar). Terakhir mereka ke pantai terindah di Pesisir Selatan itu, saat masjid baru mulai dibangun.
Waktu itu ayahnya berjanji akan membawa gadis kecilnya itu lagi, begitu Masjid Samudera Ilahi diresmikan pemakaiannya. Dan begitu peresmian masjid berkubah emas itu viral di media sosial, gadis kecil bernama Aisyah itu langsung menuntut janji ayahnya.
Sang ayah langsung menepati janji dengan mengambil cuti beberapa hari di kantor. Ia ingin putrinya puas-puas main di pantai, baru setelah itu balik ke Pekanbaru.
Semua itu karena jarak tempuh Padang Pekanbaru yang lumayan lama yakni 8-10 jam. Jika ditambah jarak Padang-Painan, Pesisir Selatan yang memakan waktu dua jam, maka akan manjadi 12 jam.
Sang ayah Hamid, mengaku tidak mau naik pesawat, karena tidak mau melewatkan keindahan sepanjang perjalanan menuju Padang. Setidaknya setelah masuk Sumbar, pemandangan bukit barisan sangat memanjakan mata.
Maka dari itu, ia pergi di hari Jumat, di mana nantinya bisa beristirahat di hotel dulu dan di hari Sabtu sudah bisa menikmati keindahan Pantai Carocok Painan sejak pagi. Tiga anaknya memang tak bisa puas jika hanya satu hari saja di pantai. Bahkan sampai di hari Minggu pun, anak-anaknya masih enggan pulang, meski pulangnya sudah bada ‘Isya.
“Sumbar memang menjadi pilihan utama keluarga saya, jika sudah liburan. Dan tempat favoritnya ya Pantai Carocok Painan ini. Kalau lokasi lain, itu sekedar selfi-selfi saja. Akhirnya main lagi di Pantai,” kata Hamid.
Ia memilih Pantai Carocok Painan karena pantainya bersahabat, sehingga tidak terlalu kuatir. Anak-anaknya bisa bermain di air laut yang dangkal, jika ingin mandi-mandi.
“Kalau jalan tol Padang Pekanbaru sudah selesai, maka saya dan keluarga bisa lebih sering ke Sumbar. Bisa jadi minimal satu kali sebulan. Star dari Pekanbaru Sabtu pagi, pulangnya bisa hari itu juga di malam harinya, atau Minggu malamnya,” katanya.
Ia tak sabar juga menunggu jalan tol Padang Pekanbaru selesai. Bayangkan saja, dari 10-12 jam bisa jadi 4-5 jam saja. Jelas satu penghematan yang menguntungkan.
Ia yakin, banyak warga Pekanbaru yang mau sering-sering ke Sumbar. Tak jarang di satu waktu, mereka konvoi dengan teman-teman sekantor.