“Terlebih dahulu saya menyampaikan permintaan maaf Pak Em karena tak bisa hadir. Pak Em saat ini berada di Jakarta. Apa yang ibu-ibu sampaikan tadi, sudah menjadi roh perjuangan kami untuk memutus mata rantai ketidakadilan tersebut. Untuk itu, kami mohon doa restu dan dukungan ibu-ibu, sehingga apa yang kita perjuangkan berhasil dan diridhoi Allah SWT,” ungkap Desri.
Ia mengatakan, jika pasangan nomor urut 1, Emzalmi-Desri Ayunda diberi amanah memimpin Kota Padang, maka sudah menjadi kewajiban untuk membenahi abrasi pantai yang terjadi di Pasia Nan Tigo. Apatah lagi, Desri Ayunda sendiri adalah putra asli Koto Tangah.
“Kami tidak mau mengumbar janji. Namun secara psikologis, maka sudah kewajiban kami memperjuangkan itu. Saya lahir sebagai orang Koto Tangah, maka jika abrasi itu dibiarkan, maka korbannya tentu dunsanak saya yang ada di sini,” tukuk Desri.
Dikatakan Desri, pembenahan Pantai Pasia Nan Tigo tak hanya soal mengatasi abrasi dengan memasang batu grip. Tetapi adalah menjadikan Pantai Pasia Nan Tigo sebagai destinasi wisata. Tentu butuh pengelolaan yang baik untuk menuju ke arah itu dengan melibatkan masyarakat.(bambang)