PADANG – Anak Nagari Lubuk Kilangan akan menjadikan Indarung menuju heritage yang diakui oleh dunia melalui Unesco.
Pabrik Indarung I Semen Padang yang tidak aktif akan dijadikan cagar budaya, dengan melalui pernyataan pakta integritas dari semua stakeholder yang ada di Lubuk Kilangan.
“Ini salah satu langkah untuk menjadikan Indarung Heritage yang diakui oleh dunia, harus adanya salah satu pakta integritas dari semua stakeholder yang ada di Lubuk kilangan ini,” kata Ketua Panitia Pelaksana Alek Nagari, Edward, Rabu (5/7).
Edward mengatakan, dalam penandatanganan pakta integritas ini juga dilibatkan ninik mamak, cadiak pandai, ulama dan terutama pemuda-pemudanya yang didukung oleh bundo kanduangnya.
“Jadi pakta integritas ini akan diajukan ke tiga menteri, menteri kebudayaan, PUPR dan BUMN. Jadi untuk menjadikan pakta integritas ini bikin salah satu acara alek nagari, dimana kami menyembelih satu ekor kerbau untuk mengumpulkan semua hak layak yang ada di Lubuk Kilangan ini,” ujar Edward.
Dikatakan, pihaknya bersama sama di Lubuk Kilangan ini menyatakan bahwa Indarung ini harus dijadikan heritage kebudayaan dan juga disini acara kita bersama di semua ketujuh kelurahan yang ada di Lubuk Kilangan.
“Jadi kita tidak membedakan karena pabrik ini sejak 1910 berdiri di Indarung kelurahan Indarung. Jadi saudara-saudara kita yang ada di enam kelurahan lainnya, juga ikut mendukung bahwa Indarung ini kita dijadikan heritage,” katanya.
Dikatakannya, pakta integritas salah satunya adalah menyatakan bahwa Indarung ini harus dijaga bersama-sama baik dari fandalisme, pencurian yang ada untuk menghilangkan jejak jejak sejarah.
“Jadi kita harus menjaga bersama, itu salah satu yang krusial sekali dalam dijadikan pakta integritas itu. Kita sebenarnya tidak ada kita sembunyikan banyak terjadi pencurian pencurian artefak seperti emblem emblem dari Belanda itu dulu sudah hilang,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, dengan adanya pakta integritas ini, pihaknya sengaja mengundang kapolda dan TNI agar bisa melihat dan menyatakan bahwa masyarakat harus menjaga ini dari fandalisme dan penghilang hilangan dari jejak sejarah dari indarung itu sendiri.
“Kami bersama sama sepakat, diarahkan menjadi museum cagar budaya. Jadi arahnya ke cagar budaya dalam bentuk pabrik. Pabrik kita olah bersama sama untuk mengembangkan kebudayaan kita di Minangkabau ini dan juga di Lubuk Kilangan,” kata dia.
“Kita bersama sama dengan pihak BUMN dan dibawah Semen Padang dengan anak nagari kita akan bersama sama mengelola pabrik ini,” tambahnya lagi.
Terakhir Edward mengatakan, setelah di sahkan ini menjadi cagar budaya, pihaknya mungkin rutin mengadakan kegiatan kegiatan kebudayaan alek nagari atau lainnya yang berbentuk kebudayaan.
“Jika tidak tertutup kemungkinan, kesenian internasional juga digelar di pabrik tua ini,” tutupnya.(109)