PADANG-Tiroid merupakan kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu di bagian depan bawah leher, fungsinya menghasilkan hormon tiroid yang dapat mengendalikan banyak aktivitas di tubuh, termasuk memiliki peran penting dalam sistem imun tubuh manusia.
Dalam situasi pandemi saat ini, menjaga daya tahan tubuh tentu menjadi prioritas agar tubuh selalu sehat dan terhindar dari beragam jenis penyakit.
“Untuk itu, mengetahui dan memastikan kondisi tiroid Anda dalam kondisi prima tidak boleh diabaikan. Melihat fungsinya yang sangat vital dan beragam, tak heran jika beberapa masalah akan muncul ketika kelenjar ini mengalami gangguan sehingga kelenjar tidak mampu melepaskan hormon tiroid yang cukup atau (hipotiroid) atau ketika melepaskan terlalu banyak hormon tiroid (hipertiroid),” kata Tri Annisa Irsan Kepala Cabang Prodia Padang, dalam pers rilisnya yang diterima Selasa (11/1).
Dijelaskannya, pada hipotiroid, jika tidak dirawat dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan seperti obesitas, infertilitas, nyeri sendi, dan penyakit jantung. Pada anak-anak, hipotiroid dapat menghambat pertumbuhan dan menunda perkembangan seksual. Sedangkan hipertiroid dapat mempercepat metabolisme tubuh, menyebabkan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, dan peningkatan detak jantung atau detak jantung tidak teratur.
“Sayangnya gangguan tiroid ini kerap sulit dikenali karena gejalanya bervariasi tergantung faktor penyebab dan sering kali gejala tumpang tindih dengan gejala penyakit lain, sehingga sangat sering disalahartikan. Misalnya pada kondisi hipotiroid dan hipertiroid, kedua jenis penyakit tiroid yang paling umum tersebut dapat mempengaruhi sistem atau bagian tubuh yang sama namun dengan cara berbeda sehingga menimbulkan gejala yang berlawanan,” sebutnya.
Kendati demikan, penyakit tiroid secara umum dapat menimbulkan gejala diantaranya perubahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, sensitivitas terhadap suhu, merasa kelelahan dan mengalami gangguan tidur, gangguan pencernaan, pembengkakan atau pembesaran di leher. Pada wanita dapat menimbulkan ketidakteraturan menstruasi serta masalah kesuburan.
Penyakit tiroid dapat disebabkan dan dipicu oleh beberapa kondisi, antara lain kekurangan yodium, peradangan pada kelenjar tiroid (tiroiditis), faktor genetik, pasca-melahirkan, autoimun, dan gangguan pada kelenjar pituitari.
Selain itu, beberapa faktor risiko dapat meningkatkan terjadinya penyakit tiroid seperti jenis kelamin wanita, usia di atas 60 tahun, memiliki keluarga dengan riwayat penyakit tiroid, memiliki riwayat penyakit kronis seperti diabetes atau autoimun, pernah menjalani operasi tiroid atau pembedahan pada area leher, kebiasaan merokok, dan kondisi stres.
Masalah kesehatan yang lebih serius dan menurunkan kualitas hidup dapat terjadi jika penyakit tiroid tidak segera diketahui dan memperoleh perawatan atau pengobatan yang tepat. Di sinilah pentingnya kesadaran terhadap gejala penyakit tiroid dan melakukan pemeriksaan agar dapat didiagnosis lebih awal.
“Selama Januari 2021, manfaatkan keringanan biaya 20% untuk panel pemeriksaan ProHealthy Tiroid di seluruh cabang Laboratorium Klinik Prodia. Panel pemeriksaan ProHealthy Tiroid berfungsi untuk mengetahui status kesehatan tiroid anda, mendeteksi gangguan pada fungsi tiroid serta penunjang diagnosis untuk penyakit autoimun tiroid. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.prodia.co.id atau hubungi Kontak Prodia 1500 830,” ujarnya. 107