PADANG PANJANG-Pemerintah Kota Padang Panjang angkat suara terkait adanya warga yang terlantar atas nama Murni Sulastri, warga RT 05 Kelurahan Silaing Atas, yang tinggal di kandang kambing.
Pasca pemberitaan di sejumlah media, Pemko Padang Panjang menugaskan OPD terkait mengunjungi lokasi tempat tinggal Murni Sulastri.
“Kami langsung mencari informasi tentang kebenaran informasi yang beredar,” kata Walikota Padang Panjang, Fadly Amran yang dihubungi wartawan, Sabtu (17/11).
Menurutnya, OPD terkait turun ke lokasi rumah Sulastri Jumat lalu.
Dari hasil kunjungan tersebut, selain bertemu dengan Sulastri, tim utusan juga bertemu dengan ayahnya bernama Rusli, (63th). Dari penjelasan Rusli, mengatakan Sulastri merupakan anak pertama dari 4 bersaudara. Singkat cerita Sulastri, menjadi penduduk Padangpanjang baru 1 tahun terakhir pada 2017.
“Sebelumnya yang bersangkutan tinggal di Pariaman.
Ayahnya, Pak Rusli yang asli Sungai Limau. Beliau pernah bekerja sawit di PTPN3 di Kampung 9 Koto Baru dan berkeluarga di sana. Pak Rusli berpisah dengan istrinya dan tinggal di Pariaman membawa ke 4 anaknya termasuk ibu Las.
Ibu Las dewasa menikah dan ikut suami di Batam,” terang Fadly, didampingi Sekdako Padangpanjang, Martoni.
Lalu, Sulastri, mengalami masalah dengan suaminya dan membuatnya pulang ke Pariaman membawa 2 anak yang masih kecil. Dari hasil kerja Sulastri memiliki seekor kambing.
Karena bermasalah dengan keluarganya di kampung, dia pun menyusul ayahnya Rusli, ke PadangPanjang dengan membawa anak serta 3 ekor kambingnya.
Sehari harinya, Sulastri tinggal bersama ayahnya di rumah yang dibangun oleh tetangganya di atas tanah keluarga di daerah kelurahan Silaing Atas, Padangpanjang. Di sebelah rumah dibangun kandang kambing sebagai lokasi usahanya. Berkat kegigihannya usaha kambing ibu Las berkembang. Hingga saat ini Sulastri memiliki sekitar 13 ekor kambing.
Namun karena enggan dengan tetangga yang tidak nyaman dengan adanya kandang kambing, ibu Las dan Pak Rusli memindahkan kandang kambing ke lokasi jauh dari permukiman.
Rusli mendapat pinjaman tanah lokasi untuk membangun kandang kambing, yakni di lahan parak yang berjarak kurang lebih 150 meter dari rumah Rusli. Dimana parak tersebut menjadi sumber mata pencarian Rusli juga. Sistemnya dengan berbagi hasil kebun dengan pemilik tanah.