TSYUKOBA- Goncangan gempa di Jepang sudah dianggap hal yang biasa sehingga tidak mempengaruhi aktifitas warga sehari hari.
“Saya baru satu bulan di Jepang, sudah empat kali guncangan gempa ” kata Irwan Aswandi yang sedang berada di Tsukuba Jepang.
Tsukuba adalah salah satu kota di Frefektur Ibaraki atau semacam Propinsi di Jepang. Irwan Aswandi guru sejarah SMA Negeri yang terakhir pensiun sebagai Pengawas Sekolah SMA di Sawahlunto ini sekarang menetap di Jepang untuk beberapa lama mendampingi cucunya untuk suatu perawatan jantung di Jepang.
” Mungkin saya akan disini selama tiga tahun ke depan ” ujar Irwan “Batak” Aswandi.
Kalau masalah gempa kata Irwan, disini sudah tidak dicemaskan oleh warga. “Tiga hari lalu saya merasakan ada getaran gempa disini , tapi tidak diberikan oleh televisi disini ” katanya.
Sebuah media online di Indonesia Detik News terbitan Senin (14/11) memberitakan gempa dengan magnitudo 6,1 melanda Tokyo dan sekitarnya. “Iya itu saya rasakan tiga hari lalu” ujarnya.
Karena Irwan sebelumnya adalah warga Sumatera Barat yang juga sudah mengalami guncangan gempa, maka baginya gempa Jepang juga sudah terbiasa, walau pun dia yakin jika gempa serupa terjadi di Sumbar, mungkin bangunan sudah banyak yang runtuh. “Kalau gempa begini di Sumbar terjadi sudah banyak yang rarak ” ujarnya lagi.
Hal itu kata Irwan disebabkan karena di Jepang ini bangunan dirancang untuk tahan gempa. “Sepertinya memang bangunan disini sudah dirancang tahan gempa, mudah mudahan saya tidak ditimpa reruntuhan gempa disini ” ujar Wan Batak. (M.Khudri)
